Naik 114%, Asabri Kembali Jual 83 Juta saham BBYB

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
21 July 2021 10:35
ASABRI (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: ASABRI (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asuransi BUMN PT Asabri (Persero) kembali mengurangi kepemilikannya di saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) sebagaimana disebutkan dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juli lalu.

BUMN yang bergerak di bidang asuransi sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk prajurit TNI, anggota Polri, dan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) ini sudah melakukan penjualan total 83,03 juta saham BBYB sehingga kepemilikannya turun dari 13,52% menjadi 12,41% atau sebanyak 930,12 juta saham BBYB.

Gelombang pertama penjualan saham BBYB oleh Asabri terjadi dalam 6 hari perdagangan bulan Juli ini, dengan tanggal transaksi dilakukan pada 5, 6, 9, 12, 13, dan 15 Juli 2021. Total saham yang dilego adalah 68.036.000 saham atau setara 0,91% kepemilikan, turun dari 1.013.161.590 saham menjadi 945.125.590 saham.

Transaksi selanjutnya terjadi pada tanggal 16 Juli, yang mana Asabri kembali melepas 15 juta saham BBYB sehingga sisa saham yang dimiliki tersisa 930,12 juta. BBYB tidak merinci di level harga berapa penjualan saham dilakukan oleh Asabri. Namun, sepanjang periode berjalan 2021 manajemen telah beberapa kali melaporkan perubahan kepemilikan Asabri.

Penjualan Asabri di saham BBYB sejatinya bukan hanya dilakukan pekan lalu. Sejak awal tahun Asabri sudah perlahan melakukan penjualan di bank yang baru saja berganti nama dari sebelumnya Bank Yudha Bakti ini.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020, pada posisi akhir Desember tahun lalu tercatat jumlah saham BBYB yang dimiliki Asabri adalah sejumlah 1,24 miliar saham (18,62%). Angka ini turun pada laporan interim kuartal pertama tahun 2021 menjadi 1,12 miliar saham (16,83%), dan terbaru kini kepemilikan Asabri di BBYB kembali turun menjadi 12,41%.

Aksi take profit Asabri dari penjualan saham BBYB wajar saja mengingat saham ini sudah melesat kencang 114% sejak awal tahun salah satunya akibat dari sentimen bank digital.

Kenaikan ini merupakan yang tertinggi dari 20 saham yang berada dalam portofolio Asabri menurut data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan kepemilikan di atas 5%. Hingga 14 Juli, 5 saham koleksi Asabri, termasuk BBYB, memiliki kinerja positif dan 7 saham tercatat mengalami koreksi.

Sementara itu 8 saham sisanya masih stagnan atau 'nyangkut' (dan masih disuspensi oleh BEI) terkait dengan skandal yang tengah disidik oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Kejagung menyebut total nilai pasti kerugian negara dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi Asabri mencapai Rp 22,78 triliun.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirut: Solvabilitas Asabri Masih di Bawah Ketentuan OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular