
Selain PPKM Diperpanjang, Simak 8 Informasi Penting Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya resmi memperpanjang kebijakan PPKM Darurat. Bila penurunan kasus Covid-19 di tanah air menunjukkan adanya penurunan, maka pada 26 Juli pemerintah akan melonggarkan kebijakan tersebut. Sentimen ini akan menjadi perhatian pelaku pasar dalam beberapa hari ke depan.
Senin kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,91% ke level 6.017,39 poin dengan nilai transaksi Rp 9,16 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 261,36 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu ini (21/7/2021):
1. Produksi Nikel Vale Semester I 2021 Drop 17%
Produksi nikel matte PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada semester I 2021 ini tercatat sebesar 30.246 ton, turun 16,7% dari periode yang sama pada 2020 yang mencapai 36.515 ton.
Berdasarkan keterangan resmi Vale hari ini, Senin (19/07/2021), penurunan produksi pada semester I 2021 ini dikarenakan aktivitas pemeliharaan yang tidak terencana dan kadar nikel yang lebih rendah pada kuartal pertama 2021.
Adapun rincian produksi nikel dalam matte pada kuartal I 2021 sebesar 15.198 ton, sedangkan produksi pada kuartal II 2021 tercatat sebesar 15.048 ton, turun 19,5% dari kuartal II 2020 yang tercatat sebesar 18.701 ton.
2. Usai 7 Hari Digembok, Suspensi Saham Bank Salim Dibuka Hari Ini
Setelah mencecar manajemen PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya membuka suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham BINA mulai hari ini, Rabu 21 Juli.
Sebelumnya BEI sudah menghentikan sementara alias suspensi saham bank milik bos Indofood, Anthoni Salim ini sejak Jumat 9 Juli lalu, atau sudah 7 hari perdagangan Bursa.
"Menunjuk Pengumuman Bursa No.: Peng-SPT-00106/BEI.WAS/07-2021 tanggal 8 Juli 2021, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham Bank Ina Perdana, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham Bank Ina Perdana di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 21 Juli 2021," tulis pengumuman BEI, Senin (19/7/2021).
3. Jadi Saham Tidur 18 Bulan, Emiten Benjtok Berpotensi Terdepak
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan perusahaan yang terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro, PT Hanson International Tbk (MYRX), berpeluang terdepak pencatatan sahamnya dari BEI.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan otoritas BEI, saham emiten dengan kode saham MYRX ini sudah dihentikan sementara perdagangannya (suspensi) selama 18 bulan atau menjadi saham tidur.
Suspensi itu akan menjadi selama 24 bulan pada 16 Januari 2022 mendatang. Saham MYRX sebelumnya disuspensi pertama kali sejak 16 Januari 2020.
4. Kioson Rights Issue 365 Juta Saham, Potensi Dilusi Capai 34%
Emiten teknologi penyedia perangkat lunak dan perangkat keras, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), berencana untuk melakukan penambahan modal melalui skema penawaran umum terbatas (PUT) I dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan prospektusnya, Kioson berencana untuk mengeluarkan saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 365,79 juta saham baru yang disertai dengan penerbitan waran Seri II dengan jumlah sebanyak-banyaknya 248,73 juta Waran Seri II, dilansir keterbukaan informasi.
Jumlah tersebut (365,79 juta saham baru) setara dengan 51% dari modal disetor KIOS sebelum rights issue. Pada akhir Juni 2021 jumlah saham Kioson mencapai 717,24 juta saham.
5. Moody's Pangkas Peringkat APLN jadi Caa1-
Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Service memutuskan untuk memangkas peringkat utang dari perusahaan properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjadi Caa1 dengan outlook negatif (Caa1-).
Peringkat Caa1 APLN mencerminkan ekspektasi bahwa likuiditas perseroan masih lemah pada 2021 dan 2022, karena perusahaan bergantung pada penjualan aset dan pendanaan eksternal untuk memenuhi kebutuhan uang tunai.
Struktur modal APL juga tidak berkelanjutan, seperti yang ditunjukkan oleh leveragenya yang tinggi. APLN diharapkan untuk menyelesaikan penjualan lahan industri dan penjualan sisa sahamnya di Central Park Mall pada tahun 2021.
Tetapi Moody's mengharapkan ketidakpastian seputar penyelesaian tepat waktu kedua penjualan aset, mengingat penerapan Pembatasan Kegiatan Publik (PPKM) Darurat Indonesia, khususnya di kawasan Jawa dan Bali, setelah lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di kedua kawasan tersebut.
6. Digugat PKPU My Indo Airlines, Ini Respons Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyebutkan saat ini tengah mempelajari permohonan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh perusahaan kargo udara, PT My Indo Airlines (MYIA) kepada perusahaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perusahaan memahami serta menghormati sikap hukum yang diambil MYIA melalui langkah pengajuan permohonan PKPU ini, yang dilakukan dengan mengedepankan asas profesionalitas terhadap sinergitas bisnis yang telah terjalin selama ini bersama Garuda Indonesia.
"Dapat kami sampaikan, pada saat ini kami tengah mempelajari permohonan PKPU yang diajukan oleh MYIA, bersama dengan konsultan yang telah ditunjuk oleh Perseroan untuk memberikan tanggapan lebih lanjut terhadap permohonan PKPU tersebut sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku," kata Irfan dalam keterangan resminya, Senin (17/7/2021).
7. BRI Peluang Raup Dana Segar Rp 40 T dari Rights Issue
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berpotensi meraup dana segar hingga Rp 40 triliun dari rights issue sehingga holding Ultra Mikro dinilai memiliki modal yang besar untuk melakukan ekspansi dalam meningkatkan pembiayaan dan pemberdayaan ekosistem usaha mikro dan ultra mikro nasional.
Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan penerbitan saham baru BRI guna pembentukan holding BUMN Ultra Mikro (UMi) adalah aksi korporasi yang sangat besar.
Dia memproyeksikan bank berkode saham BBRI itu memiliki kesempatan untuk menggalang dana segar dari investor publik sekitar Rp40 triliun. Dana itu dapat digunakan untuk penguatan modal dan pengembangan bisnis ke depan.
8.Emiten Menara Djarum Dapat Pinjaman dari MUFG Rp 505 M
Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), mendapat fasilitas pinjaman berjangka dari MUFG Bank, Ltd cabang Jakarta.
Sekretaris Perusahan TOWR, Irfan Ghazali menjelaskan, penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman ini dilaksanakan pada 14 Juli 2021 melalui anak usaha perseroa, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang sahamnya 99,99% dimiliki perseroan. Adapun, keseluruhan jumlah fasilitas pinjaman tersebut sebesar US$ 34,80 juta atau sekitar Rp 504,60 miliar.
"Tujuan atas perjanjian fasilitas adalah untuk tujuan umum perusahaan Protelindo namun termasuk tidak terbatas untuk pembiayaan kembali," kata Irfan, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (19/7/2021).
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia 7 Informasi Penting untuk Bekal Berburu Cuan
