Sentimen Pekan Depan

Sentimen-Sentimen Ini Bisa Bikin Pasar Goyang Pekan Depan!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 July 2021 20:15
US Treasury, Bond, Obligasi
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Selanjutnya, sentimen ketiga yang patut dicermati adalah fenomena atau misteri pelemahan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun. Yield US Treasury acuan pasar itu turun di 1,3003% (Jumat kemarin), yang berarti harga meningkat.

Fenomena ini agak aneh karena dalam kondisi normal, inflasi tinggi memicu kenaikan yield sebagai konsekuensi aksi jual di pasar SBN. Namun, tatkala inflasi AS per Juni mencapai 5,4% secara tahunan, menjadi kenaikan tertinggi dalam 13 tahun terakhir, pelaku pasar malah memborong SBN.

qSumber: CNBC International

Hal ini mengindikasikan mereka sedang mengkhawatirkan sesuatu, sehingga aset dengan premi risiko tinggi seperti saham dihindari dan mengoleksi SBN yang imbal hasilnya lebih kecil dari inflasi. Berbarengan dengan pelemahan yield US Treasury, indeks S&P 500 pekan lalu anjlok nyaris 1% sementara Dow Jones melemah 0,5%. Nasdaq juga drop, sebesar 1,9%.

Jika imbal hasil terus turun, pelaku pasar akan melakukan aksi jual di bursa saham Wall Street, yang aroma kepanikannya juga akan mendorong investor di seluruh dunia melakukan penjualan, sembari memantau keadaan.

Perhatikan juga sentimen keempat dari rilis data minyak Energy Information Administration (EIA) yang akan dirilis di AS Rabu nanti. Dalam rilis sebelumnya, stok bensin meningkat 1 juta barel, sementara stok minyak mentah turun 7.9 miliar. Ini mengindikasikan bahwa aktivitas kilang semakin meningkat.

Jika terindikasi stok minyak mentah dan BBM menumpuk, ada potensi koreksi lanjutan di saham energi karena mengindikasikan aktivitas transportasi belum pulih. Harap dicatat, 89% penyerapan minyak di negara berekonomi terbesar dunia ini terjadi di sektor transportasi.

Pada Kamis, Bank Indonesia (BI) menjadi sumber sentimen kelima, dengan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang salah satu keputusan utamanya adalah penentuan suku bunga acuan, apakah akan dipertahankan di level sekarang sebesar 3,5% atau diubah. Sejauh ini, Tradingeconomics memproyeksikan BI masih bermain aman di angka 3,5% itu.

Sentimen mayor terakhir muncul dari AS, dengan rilis data klaim tunjangan pengangguran baru pada Kamis waktu setempat, yang akan mempengaruhi sentimen bursa di Indonesia pada Jumat. Polling Reuters memperkirakan klaim tunjangan pengangguran sepekan ini akan berada di angka 350.000 unit, atau sedikit lebih baik dari posisi sepekan lalu sebesar 382.500 klaim.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular