
Harap Hati-hati! Ada Sinyal IHSG Bakal Longsor di Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut menguat di zona hijau sepanjang perdagangan sesi pertama Jumat (16/7/2021), menyusul panasnya kembali saham-saham yang terkait dengan industri mobil listrik.
Menurut data Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.060,223 atau bertambah 13,5 poin (+0,2%) setelah sepanjang perdagangan pagi berada di zona hijau, dengan level pembukaan di 6.063,422 atau menguat 0,28%.
IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi harian di 6.079,139 jelang pukul 10:00 WIB dengan level terendah hanya pada 6.051,758. Sebanyak 247 saham naik, 221 lain melemah, dan 150 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa hari ini masih tipis, di kisaran Rp 5,9 triliun yang melibatkan 11 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 704.000-an kali. Investor asing terus memborong saham-saham unggulan, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 280,1 miliar.
Dari dalam negeri, investor masih akan memantau perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang masih belum mereda bahkan terus mencetak rekor dan bahkan kini Indonesia dinyatakan menjadi episentrum Covid-19 di dunia.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berjalan hampir dua pekan pun seperti tidak mampu membendung kasus baru. PPKM dilakukan sejak 3 Juli 2021, dan masih akan berlaku sampai dengan 20 Juli mendatang.
Kementerian Kesehatan menyebutkan pada Kamis (15/7/2021) hingga pukul 12:00 WIB tercatat jumlah tambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 56.757 orang.
Dengan begitu total kasus Covid-19 di tanah air sebanyak 2.726.803 orang. Jumlah ini kembali memecahkan rekor dari sebelumnya, pada Rabu (14/7/2021) tambahan kasus baru 54.517 orang.
Angka ini menjadikan Indonesia memimpin klasemen pertambahan harian kasus Covid-19 di posisi wahid, jauh berada di atas UK di angka 48.553 dan India di angka 38.311.
Gagalnya pemberlakuan PPKM Darurat yang sudah diterapkan sejak 3 Juli dengan target akan menekan laju penyebaran virus Covid-19 ke bawah angka 10 ribu kasus per hari menyebabkan tanda-tanda bahwa PPKM Darurat yang akan usai dalam 4 hari kedepan akan diperpanjang kembali.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terdepresiasi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.100. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.980.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 57 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh jual akan RSI terkonsolidasi turun yang menunjukkan indeks berpotensi lanjut melemah.
Candlestick menunjukkan pola Bearish Engulfing yang ditunjukkan dengan candle merah berbedan lebih besar daripada candle hijau sebelumya yang menunjukkan potensi IHSG untuk terkoreksi cukup terbuka.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah dan kembali melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi turun dan munculnya pola candlestick bearish engulfing.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham