Saham Bank Raksasa RI Hijau Berjamaah, Bawa IHSG to The Moon
Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses melesat di awal sesi 1 dengan kenaikan 0,70% ke level 6.020,24 pada perdagangan Kamis (15/7/21).
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 2 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 102 miliar di pasar reguler.
Terpantau saham-saham yang menopang pergerakan IHSG kembali ke 6.000 adalah saham-saham raksasa di sektor perbankan alias Bank BUKU IV. Berikut gerak saham Big Cap perbankan hari ini.
Tercatat kenaikan hari ini dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sukses melesat 2,7% ke level harga Rp 3.810/unit.
Sedangkan di posisi kedua muncul emiten PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 2,18% ke level harga Rp 4.680/unit. BBNI melesat setelah pemerintah menempatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 7 T untuk penguatan modal tier 1 dan CAR (rasio kecukupan modal).
Untuk posisi ketiga diisi oleh saham perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik 1% ke level harga Rp 30.250/unit.
Sementara itu saham bank BUKU IV yang terkoreksi hari ini hanyalah PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang ambruk 3,38% ke level harga Rp 2.290/unit
Saham perbankan dalam negeri kembali atraktif setelah Ketua The Fed, Jerome Powell terindikasi tetap 'dovish'. Bos The Fed Jerome Powell baru saja memberikan pidato di depan Komite Layanan Keuangan dan meyakinkan anggota Kongres bahwa kebijakan uang longgar yang dijalankan masih layak dipertahankan meski inflasi kemarin menyentuh level tertinggi sejak Agustus 2008.
Bos bank sentral tersebut menyatakan bahwa bank sentral bisa menunggu sebelum mulai melonggarkan pembelian obligasinya, meski kenaikan angka inflasi, yang menurut Powell bakal moderat hingga akhir tahun ini.
Sebelumnya pasar sempat takut karena angka inflasi yang meledak maka The Fed terpaksa melakukan pengurangan pembelian aset alias tapering dan perlahan menaikkan suku bunga. Apabila ini dilakukan maka nilai dolar akan terkerek dan arus uang akan berpindah dari negara berkembang ke negara maju.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)