
Pak Ketua Minim Kejutan, Harga Emas Turun Deh...

"Inflasi tinggi hanya terjadi di kelompok barang dan jasa yang terkait dengan reopening. Nantinya tekanan ini akan reda," tegas Powell, seperti dikutip dari Reuters.
Oleh karena itu, Powell kembali menyatakan bahwa The Fed akan melanjutkan program pembelian aset berharga (quantitative easing). Suku bunga acuan pun tetap akan rendah mendekati 0% setidaknya sampai 2023. Kebijakan ini akan terus ditempuh hingga ada kemajuan yang signifikan di pasar tenaga kerja.
Namun sejumlah anggota House tidak sepakat dengan pernyataan tersebut. Ann Wagner, Anggota House dari Partai Republik asal Missouri, menyebut bahwa tekanan inflasi tidaklah sementara tetapi sudah permanen.
"Saya bisa katakan bahwa bagi rumah tangga dan pelaku usaha yang saya wakili, mereka tidak merasakan bahwa kenaikan ini hanya temporer. Apakah itu rumah, perabotan, makanan, gas, dan sebagainya," tegas Wagner seperti diberitakan Reuters.
Anthony Gonzalez, Anggota House dari Partai Republik asal Ohio, juga berpendapat serupa. Menurutnya, The Fed tidak bisa membiarkan inflasi terus-menerus tinggi.
"Dalam kerangka kerja The Fed, inflasi akan dibiarkandi atas target 2% untuk beberapa waktu. Namun sampai berapa lama?" kata Gonzalez, sebagaimana diwartakan Reuters.
Menanggapi pernyataan dari para anggota House, Powell tidak bisa memberi jawaban yang pasti. Dia menilai kebijakan The Fed akan sangat tergantung dari data yang ada.
"Sekarang inflasi memang jauh di atas 2%. Pertanyaannya, bagaimana enam bulan ke depan? Kami akan menggunakan semua instrumen yang ada untuk mengiring inflasi ke bawah. Namun adalah sebuah kesalahan jika kami bertindak terlalu cepat," papar Powell, seperti dikutip dari Reuters.
Powell akan kembali memberi paparan di Kongres, kali ini di Komite Perbankan Senat pada malam nanti nanti Indonesia. Nah, pasar akan mencari tahu lebih lanjut kira-kira ke mana kebijakan moneter akan diarahkan.
Perkembangan ini membuat investor masih gamang dalam menentukan sikap. Akibatnya, pelaku pasar memilih memasang mode wait and see. Sikap ini membuat arus modal tidak mengalir terlalu deras, termasuk ke kontrak emas sehingga harga terkoreksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)