Inflasi AS dan Inggris Melejit, Bursa Eropa Dibuka Melemah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah tipis pada pembukaan perdagangan Rabu (14/7/2021), menyusul tingginya inflasi Amerika Serikat (AS) yang melebihi perkiraan sehingga memicu kekhawatiran bahwa kondisi sekarang bakal membuat bank sentral AS kian hawkish.
Indeks Stoxx 600 dibuka melemah 0,3% dengan indeks saham sektor utilitas, perjalanan, dan tamasya melemah 0,9% menjadi pemimpin koreksi indeks saham sektora. Sebaliknya, indeks saham sektor otomotif menguat 0,9%.
Selang 35 menit kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 surut menjadi 1 poin (-0,23%) ke 459,92. Indeks DAX Jerman melemah 14,9 poin (-0,09%) ke 15.774,77 dan CAC Prancis surut 2,65 poin (-0,04%) ke 6.555,82. Indeks FTSE surut 21,4 poin (-0,3%) ke 7.103,33.
Tren kehati-hatian tersebut mengikuti pola serupa di bursa saham Asia Pasifik, setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi Juni mencapai 5,4% secara tahunan, atau kenaikan yang tertinggi sejak Agustus 2008.
Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham AS cenderung melemah di sesi awal pra-perdagangan, setelah indeks acuan bursa di Wall Street kemarin ditutup di zona merah.
JPMorgan dan Goldman Sachs mengawali musim laporan keuangan kuartal II-2021 dengan mencetak laba bersih di atas estimasi pasar. Bank of America, Citigroup, BlackRock, dan Wells Fargo dijadwalkan melaporkan kinerjanya hari ini.
Pelaku pasar di Benua Biru juga mencermati rilis inflasi Inggris per Juni yang tumbuh 0,5% secara bulanan, atau lebih tinggi dari konsensus analis dalam polling Reuters sebesar 0,2%. Selain itu, bakal ada rilis data produksi industri zona Euro per Mei.
Dari kabar korporasi, saham bank asal Swedia Avanza Bank anjlok lebih dari 9% setelah perseroan melaporkan kinerja keuangan kuartal II-2021 yang lebih buruk dari ekspektasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)