Tunggu Powell, Rupiah Sukses Bertahan di Bawah Rp 14.500/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 July 2021 15:17
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat hampir pasti akan diperpanjang oleh pemerintah, laju pemulihan ekonomi pun terancam.

Maklum saja, PPKM Mikro Darurat ditargetkan menekan angka infeksi harian virus corona ke bawah 10.000 orang per hari. Nyatanya, lebih dari 10 hari PPKM Mikro Darurat dilaksanakan, angka infeksi harian justru terus mencetak rekor tertinggi. PPKM Mikro Darurat seharusnya selesai pada 20 Juli mendatang.

Kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 dilaporkan bertambah sebanyak 47.899 orang, yang merupakan rekor terbanyak, melampaui rekor sebelumnya 40.427.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku telah menyiapkan skenario terburuk jika pandemi Covid-19 di Indonesia semakin ganas. bahkan, jika kasus positif menyentuh 70 ribu kasus per hari.

"Kita sudah hitung worst case, lebih dari 40 ribu bagaimana suplai oksigen, obat, rumah sakit, semua sudah kami hitung," tegas Luhut, seperti dikutip Kamis (8/7/2021).
Adanya risiko pandemi Covid-19 yang masih tinggi, khususnya varian baru atau delta, maka pemerintah membuat skenario untuk melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat sampai dengan 6 minggu.

"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," tulis bahan paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat bersama Banggar DPR, Senin (12/7/2021).

Oleh karena itu APBN akan diperkuat untuk merespon dampak negatif peningkatan kasus Covid-19 kepada perekonomian dan diperlukan akselerasi vaksinasi, efektivitas PPKM Darurat, dan kesiapan sistem kesehatan, baik itu fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan.

Akibat PPKM MIkro Darurat yang diperpanjang, perekonomian Indonesia juga akan kena dampaknya.

Sri Mulyani pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021 akan melambat menjadi 4% sampai 5,4% dan pada Kuartal IV-2021 diperkirakan akan tumbuh 4,6% - 5,9%. Sehingga secara keseluruhan tahun diperkirakan hanya akan mencapai 3,7% sampai 4,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular