Pulihkan Ekonomi, Bank Jatim Agresif Saluran Kredit Dana PEN

yun, CNBC Indonesia
Selasa, 13/07/2021 18:45 WIB
Foto: Jurus Bank Jatim Menjawab Tantangan Pandemi Covid-19(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk (BJTM) mencatat sudah dua kali dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan dari dua kali tersebut, tahap pertama adalah tahun lalu mendapatkan Rp 2 triliun. "Sehingga leverage 2 kali jadi Rp 4 triliun. Kami bisa lampaui target, Rp 4 triliun menjadi Rp 8 triliun," ujarnya kepada CNBC Indonesia pada program Closing Bell, Selasa (13/7/2021).

Selanjutnya pada penyaluran dana PEN tahap kedua, tepatnya pada Februari 2021, Bank Jatim memperoleh kepercayaan Rp 2 triliun. Di mana penyaluran dari dana PEN tersebut diakuinya sudah melampaui dari target.


"Dana tersebut harus leverage 1,2X, posisi sekarang untuk PEN tumbuh Rp 2,59 triliun atau leverage sudah lampaui target 1,3X tercapai 108%," imbuhnya.

Adapun sektor apa yang disasar untuk PEN ini adalah sektor ekonomi yang bisa menggerakkan perekonomian di Jawa Timur. Diantaranya adalah sektor Rumah Tangga, Perdagangan besar dan eceran, Konstruksi, perantara keuangan dan terakhir adalah sektor pertanian.

Informasi saja, Pemerintah mengungkapkan, hingga 25 Juni 2021, penyaluran dana PEN 2021 mencapai Rp 237,54 triliun atau setara dengan 34% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 699,43 triliun. Pemerintah mengaku masih ada sejumlah hambatan yang membuat realisasi PEN masih lambat.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa Dasa Nugraha merinci, dari klaster kesehatan sudah terealisasi sebesar Rp 45,4 triliun atau 26,3% dari pagu yang sebesar Rp 172,84 triliun.

Kemudian pada klaster perlindungan sosial sudah terealisasi sebesar Rp 65,36 triliun atau setara 44% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 148,27 triliun. Dukungan UMKM dan koperasi sudah tersalur Rp 50,93 triliun atau setara dengan 26,3% dari pagu yang sebesar Rp 1993,74 triliun.

Adapun program prioritas realisasinya Rp 39,79 triliun atau 31,1% dari pagu Rp 127,85 triliun. Insentif usaha realisasinya Rp 36 triliun atau 63,5% dari pagu Rp 56,73 triliun.


(yun/yun)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dari Rugi Jadi Untung, Ini Jurus BPD Hadapi Ketidakpastian