Gainers-Losers Sesi II

Saham Bank Mini Unjuk Gigi Berjamaah, MLPL-EXCL Nyungsep!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Selasa, 13/07/2021 16:05 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank mini alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 2 triliun-Rp 5 triliun), seperti PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) dan bank milik Mega Corpora milik pengusaha Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang dulu bernama PT Bank Harda Internasional Tbk menjadi jawara hari ini, Selasa (13/7).

Sementara, saham emiten kendaraan investasi Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) dan emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) harus rela menjadi top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami longsor hari ini. IHSG 'terjun bebas' 1,09% ke posisi 6.012,032 pada penutupan sesi II perdagangan Selasa (13/7).


Menurut data BEI, ada 127 saham menguat, 381 saham melemah dan 139 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,15 triliun dan volume perdagangan mencapai 20,72 miliar saham.

Kendati IHSG anjlok, investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 91,69 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 119,81 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (13/7).

Top Gainers

  1. Bank Oke Indonesia (DNAR), saham +25,00%, ke Rp 290, transaksi Rp 52,3 M

  2. Bank Amar Indonesia (AMAR), +24,44%, ke Rp 336, transaksi Rp 23,7 M

  3. Optima Prima Metal Sinergi (OPMS), +23,08%, ke Rp 448, transaksi Rp 22,8 M

  4. Allo Bank Indonesia (BBHI), +19,26%, ke Rp 3.220, transaksi Rp 76,6 M

  5. Bank Sinarmas (BSIM), +14,86%, ke Rp 1.005, transaksi Rp 33,3 M

Top Losers

  1. Multipolar (MLPL), saham -6,85%, ke Rp 680, transaksi Rp 102,2 M

  2. Bank QNB Indonesia (BKSW), -6,60%, ke Rp 198, transaksi Rp 54,6 M

  3. XL Axiata (EXCL), -6,51%, ke Rp 2.440, transaksi Rp 123,4 M

  4. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), -6,49%, ke Rp 72, transaksi Rp 13,2 M

  5. Bank Capital Indonesia (BACA), -6,38%, ke Rp 440, transaksi Rp 120,6 M.

Menurut data di atas, saham DNAR menjadi yang paling melonjak, dengan menyentuh auto rejection atas (ARA) 25,00% ke Rp 290/saham. Dengan ini, saham DNAR sudah melonjak 43,56% dalam sepekan dan melesat 26,09% dalam sebulan.

Selain saham DNAR, saham BBHI juga melonjak 19,26% ke Rp 3.220/saham dengan nilai transaksi Rp 76,6 miliar. Ini menandai reli penguatan saham BBHI sejak 3 hari lalu.

Alhasil, dalam sepekan saham BBHI melonjak 73,58%, sementara dalam sebulan 'meroket' 350,82%.

Sentimen terbaru yang mempengaruhi pergerakan saham ini ialah BBHI yang telah resmi mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan perubahan nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk yang berlaku sejak 30 Juni 2021.

Saat ini perusahaan juga telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan surat OJK No.S-104/D.04/2021 tanggal 30 Juni 2021 Perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang akan meningkatkan permodalan perseroan sekitar Rp 7,498 triliun.

Pada Jumat pekan lalu, harga saham BBHI turun menyesuaikan harga teoritis saham. Turunnya harga saham BBHI bukan karena terkoreksi akan tetapi karena harga teoritis saham dalam rangka penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Harga teoritis adalah harga penyesuaian antara harga pasar dan harga tebus rights issue. Ini adalah mekanisme bursa agar pasca-rights issue agar kapitalisasi pasar emiten tidak melonjak tiba-tiba.

Berbeda nasib, saham MLPL tersungkur hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,85% ke posisi Rp 680/saham. Ini membuat saham MLPL merosot 2,86% dalam seminggu.

Bersama saham MLPL, saham emiten halo-halo EXCL anjlok 6,51% ke Rp 2.440/saham, setelah menguat 1,94% dalam 2 hari terakhir. Dalam sepekan saham EXCL ambles 5,79%, sementara dalam sebulan turun 2,40%.

Melemahnya saham EXCL bersamaan dengan 'loyonya' saham-saham emiten telko lainnya, seperti saham Indosat (ISAT) yang ambles 5,81% dan Smartfren Telecom (FREN) yang melorot 6,14%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pacu Pertumbuhan, Bank Digital Genjot "Fee Based Income"& AI