
Optimisme Pebisnis Jeblok, Dolar Australia Tetap Hajar Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia - Karantina wilayah atau lockdown yang kembali dilakukan di beberapa kota besar di Australia membuat optimisme para pebisnisnya menurun. Meski demikian, dolar Australia masih mampu menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (13/7/2021).
Pada pukul 12:33 WIB, AU$ 1 setara Rp Rp 10.849,86, dolar Australia menguat 0,17% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
National Australia Bank (NAB) melaporkan indeks keyakinan bisnis Australia turun menjadi 11 di bulan Juni dari bulan sebelumnya 20.
Indeks tersebut menggunakan angka 0 sebagai ambang batas. Di atasnya atau angka positif berarti optimistis, sementara di bawah 0 atau negatif berarti para pebisnis sedang pesimistis.
"Penurunan indeks keyakinan bisnis terjadi di seluruh negara bagian, dan yang paling drastis di negara bagian Victoria akibat lockdown di akhir Mei, meski sudah dilonggarkan dalam beberapa tahap di bulan Juni," kata NAB, Selasa (13/7/2021).
Meski demikian, dolar Australia masih mampu menguat. Sebabnya rupiah sedang tertekan akibat kemungkinan diperpanjangnya PPKM Mikro Darurat, yang tentunya bisa menghambat pemulihan ekonomi Indonesia.
Kemarin, penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kembali mencetak rekor tertinggi 40.427 orang per hari. Melewati rekor sebelumnya yang masih di kisaran 38 ribu orang per hari. Sedangkan PPKM Mikro Darurat yang rencananya berlangsung hingga 20 Juli menargetkan bisa menekan kasus infeksi harian ke bawah 10 ribu per hari.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku telah menyiapkan skenario terburuk jika pandemi Covid-19 di Indonesia semakin ganas. bahkan, jika kasus positif menyentuh 70 ribu kasus per hari.
"Kita sudah hitung worst case, lebih dari 40 ribu bagaimana suplai oksigen, obat, rumah sakit, semua sudah kami hitung," tegas Luhut, seperti dikutip Kamis (8/7/2021).
Adanya risiko pandemi Covid-19 yang masih tinggi, khususnya varian baru atau delta, maka pemerintah membuat skenario untuk melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat sampai dengan 6 minggu.
"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," tulis bahan paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat bersama Banggar DPR, Senin (12/7/2021).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Lalu Jeblok 4%, Dolar Australia Turun Lagi di Awal 2022
