
Simak 10 Kabar Penting Ini untuk Berburu Cuan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah peristiwa terjadi pada emiten pada perdagangan kemarin, Senin (12/7/2021). Mulai dari penundaan vaksinasi individu yang dilakukan oleh emiten farmasi, hingga emiten yang dicecar oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa emiten yang terjadi pada perdagangan kemarin, Rabu (23/6/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan Selasa (13/7/2021) dibuka.
1. Investasi Rp 2 T, Kapan Smelter Nikel Harum Energy Kelar?
Emiten pertambangan batu bara milik taipan Kiki Barki yang melakukan penambangan di Kalimantan Timur, PT Harum Energy Tbk (HRUM), mengatakan telah melakukan investasi sebesar US$ 149 juta (Rp 2,16 triliun, kurs Rp 14.500/US$) dalam rangka diversifikasi bisnis pertambangan nikel.
Keterangan ini disebutkan oleh manajemen HRUM dari laporan pelaksanaan paparan publik (public expose) yang sudah dilaksanakan Selasa, 8 Juni 2021.
Manajemen HRUM mengatakan investasi US$ 149 juta tersebut terbagi menjadi US$ 80 juta (Rp 1,16 triliun) untuk akuisisi PT Position dan US$ 69 juta (Rp 1 triliun) untuk akuisisi saham PT Infei Metal Industry (smelter nikel).
2. Emiten Mertua Syahrini Dicecar BEI, Free Float-Utang Rp 507 M
Emiten pengelola mal Plaza Indonesia, PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN), yang dipimpin oleh Rosano Barack memberikan tanggapan atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait keberlangsungan bisnis perusahaan di waktu yang akan datang.
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan BEI di antaranya kewajiban perusahaan menambah saham publik (free float) minimal sebanyak 7,5% dari seluruh modal disetor perseroan.
Kemudian pertanyaan berkaitan dengan strategis bisnis, dividen, hingga utang yang dicairkan perusahaan dari perbankan.
3. Emiten Lo Kheng Hong Dapat Utang, Gali Lubang Tutup Lubang
Emiten produsen ban yang sahamnya dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), mencairkan fasilitas kredit sindikasi senilai Rp 1,45 triliun.
Mengacu pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, fasilitas kredit sindikasi tersebut diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Bank KEB Hana Indonesia dengan tenor selama 7 tahun berdasarkan perjanjian kredit sindikasi Rp 7 Juni 2021. Penarikan kredit ini dilakukan pada Kamis, 8 Juli 2021.
"Seluruh hasil pencairan fasilitas kredit baru dipergunakan perseroan untuk melunasi lebih awal sisa yang terutang berdasarkan surat utang senior tertanggal 10 Agustus 20218 dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk dengan jumlah pokok US$ 250 juta," kata Direktur GJTL, Kisyuwono, dikutip Senin (12/7/2021).
4. Laba Drop, Emiten Semen Tiga Roda Masih Bagi Dividen Rp 2,7 T
Emiten produsen semen Grup Heidelberg Jerman, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menyetujui pembagian dividen senilai Rp 2,66 triliun atas laba bersih tahun buku 2020.
Dividen tersebut berasal dari perolehan laba bersih perseroan sepanjang tahun 2020 senilai Rp 1,80 triliun dan 4,75% saldo laba ditahan perseroan yang belum ditentukan penggunaannya senilai Rp 862,55 miliar.
"Dengan demikian total dividen yang diberikan untuk tahun buku 2020 adalah senilai Rp 2,66 triliun," tulis manajemen INTP, dalam publikasi risalah Rapat Umum Pemegang Saham perseroan, dikutip Senin (12/7/2021).
5. Emiten Listrik POWR Rilis Bond Rp 8,7 T, Cuma Dijual ke Asing
Emiten yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), berencana menerbitkan surat utang dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 600 juta atau setara dengan Rp 8,70 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Rencana Cikarang Listrindo tersebut menyebabkan perusahaan mendadak akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juli mendatang.
Sebelumnya perusahaan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 2 Juni lalu yang menyetujui penetapan pembagian dividen tunai dari tahun buku 2020 sebesar Rp 36,84 per saham atau secara total mencapai Rp 580,47 miliar.
6. Widodo Makmur Targetkan Laba & Pendapatan Naik 300% di 2021
CEO Widodo Makmur Perkasa Tumiyana menargetkan pendapatan dan laba tahun ini bisa meningkat 300% dengan besarnya potensi bisnis pangan dasar dan protein. Dua memproyeksikan pendapatan bisa mencapai Rp 9,6 triliun dari posisi 2020 senilai Rp 3,7 triliun, dengan laba Rp 600 miliar dibandingkan tahun lalu Rp 136 miliar.
"Kami dorong terus untuk melakukan aksi korporasi dan meningkatkan produksi, terutama dengan penurunan produksi di negara lain. Jadi kita suka tidak suka harus melakukan peningkatan produksi untuk kebutuhan luar negeri dan dalam negeri," kata Tumiyana dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (12/7/2021).
7. Capai 75% Target, ELSA Raih Kontrak Rp 6,5 T Hingga Juni 2021
PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan realisasi kontrak kerja konsolidasi senilai Rp 6,5 triliun hingga Juni 2021, jumlah ini setara dengan 75% dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2021. Hingga akhir tahun perusahaan optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan terutama dengan naiknya rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) yang membuka peluang investasi di sektor hulu.
"Situasi yang masih belum kondusif dan berdampak pada perekonomian juga berdampak pada kinerja ELSA. Semester II kami harap bisa mengejar target tersebut, karena naiknya harga ICP semoga menjadi peluang dibukanya keran investasi di bidang hulu migas oleh K3S," kata Corporate Secretary ELSA Ari Wijaya saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (12/7/2021).
8. Didenda KPPU soal Travel Umrah Rp 1 M, Begini Respons Garuda
Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan bahwa perseroan menghormati proses hukum yang sedang berjalan terkait dengan adanya dugaan pelanggaran Undang-undang Persaingan Usaha yang dituduhkan dilakukan oleh perusahaan BUMN penerbangan ini.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi hasil putusan persidangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dengan dugaan pelanggaran Undang-undang (UU) Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Selanjutnya, perusahaan akan mempelajari hasil putusan persidangan tersebut untuk mempertimbangkan langkah hukum yang akan ditempuh. Namun demikian perusahaan akan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
9. Tok! Layanan Vaksinasi Berbayar di Kimia Farma Resmi Ditunda
Perusahaan BUMN pelaksana Vaksinasi Gotong Royong individu, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memutuskan untuk menunda waktu pelaksanaan program vaksinasi berbayar tersebut.
Belum jelas sampai kapan penundaan ini akan dilakukan, setelah sebelumnya program tersebut menurut rencana akan mulai diterapkan pada Senin (12/7/2021) ini.
Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan penundaan ini dilakukan lantaran perusahaan memperpanjang proses sosialisasi program tersebut.
10. Ditanya BEI soal IPO Bank BCA Digital, Ini Jawaban BCA
Bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal (Rp 742 triliun), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), memiliki rencana pengembangan bisnis anak usahanya di bank digital, PT Bank Digital BCA, untuk bisa melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Rencana tersebut terbuka dalam satu hingga dua tahun ke depan. Hal ini disampaikan perusahaan dalam keterbukaan informasinya di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mendapatkan pertanyaan dari pihak Bursa soal ini.
"Benar bahwa perseroan memiliki rencana pengembangan bisnis atas entitas anak perusahaan yakni BCA Digital untuk jangka panjang termasuk potensi IPO dalam 1-2 tahun ke depan," kata Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto, dalam suratnya menjawab pertanyaan Bursa, dikutip Senin (12/7/2021).
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baca Dulu 9 Kabar Penting Ini Sebelum Berburu Saham Cuan