
Imbal Hasil US Treasury Turun, Dow Futures Ikut Tertekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Senin (12/7/2021), setelah aksi cetak rekor tertinggi baru pada penghujung perdagangan pekan lalu.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun 147 poin (-0,42%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 juga turun, sebesar 0,24%, sedangkan kontrak futures indeks Nasdaq menguat 0,21%.
Imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun turun 1 basis poin (bp) ke 1,346%, melanjutkan koreksi pekan lalu. Akibatnya, saham perbankan seperti Bank of America dan JPMorgan melemah meski ada ekspektasi bahwa kinerja keuangan mereka kuartal II-2021 yang dirilis pekan ini bakal menguat.
Saham siklikal yang dipengaruhi pembukaan kembali ekonomi, cenderung tertekan, seperti produsen pesawat Boeing. Sebaliknya, saham teknologi menguat di sesi pra pembukaan, di antaranya Tesla, Facebook dan Apple.
Saham Virgin Galactic melesat lebih dari 7% setelah pendirinya yakni Richard Branson mencetak sejarah dengan berhasil mencapai luar angkasa dengan menggunakan pesawat VSS Unity besutan perusahaan tersebut.
Pada Jumat pekan lalu, ketiga indeks saham di Wall Street menyentuh rekor tertinggi, membalik koreksi sehari sebelumnya yang dipicu kekhawatiran potensi perlambatan ekonomi Negara Adidaya itu. Sepekan, Dow menguat 0,24% sementara S&P 500 dan Nasdaq naik 0,4%.
Pelaku pasar akan memantau sinyal bocoran dari rilis kinerja keuangan emiten AS per kuartal kedua, atau semester pertama. Menurut Refinitiv, laba bersih emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 per kuartal II-2021 diprediksi melonjak 65% secara tahunan.
Jika benar demikian, maka itu akan menjadi kenaikan laba bersih paling drastis sejak kuartal IV-2009 tatkala bursa AS pulih dari krisis keuangan akibat aset derivatif berbasis KPR non-prima (subprime mortgage loan).
"Berlanjutnya momentum laba bersih seharusnya menggairahkan kembali keyakinan investor terhadap pemulihan ekonomi di tengah kekhawatiran perlambatan dan mendorong rotasi kembali ke saham berbasis nilai," tulis analis Bank of America Savita Subramanian dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
JPMorgan Chase, Goldman Sachs dan PepsiCo akan mengawali dengan merilis kinerja keuangan mereka pada Selasa, diikuti Bank of America, Citigroup, Wells Fargo, Delta Air Lines dan BlackRock pada Rabu, dan Morgan Stanley serta UnitedHealth pada Kamis.
Dari data ekonomi, rilis inflasi dan penjualan ritel Juni akan dipantau investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping