Analisis Teknikal

Meski RI Juara Covid, IHSG Siap Ngegas Lagi Hingga 'Ke Bulan'

Putra, CNBC Indonesia
12 July 2021 12:58
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju di zonahijau sepanjang perdagangan sesi pertama Senin (12/7/2021), di tengah reli saham kesehatan rumah sakit dan nikel.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.089,029 atau lompat 49,2 poin (+0,81%) setelah sepanjang perdagangan pagi berada di zona hijau dengan level pembukaan di 6.060,054 atau menguat 0,33%.

IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi harian di 6.097,12 pada beberapa menit terakhir jelang penutupan sesi satu dengan level terendah hanya pada 6.055,986. Sebanyak 243 saham naik, 240 lain melemah, dan 159 sisanya flat.

Nilai transaksi bursa hari ini meningkat, ke kisaran Rp 7,4 triliun yang melibatkan 10 miliaran saham dalam transaksi 748.000-an kali. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 68,6 miliar.

Per Minggu (11/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus baru Covid-19 tercatat bertambah 36.197, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka psikologis 2,5 juta atau tepatnya 2.527.203.

Angka ini lagi-lagi menjadikan Indonesia memimpin kenaikan kasus Covid-19 global di posisi wahid mengalahkan India di tempat kedua dengan catatan kenaikan 35.276 kasus per hari. Tingginya penularan tersebut mensyaratkan tambahan dana APBN bagi penanganan Covid-19.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terapresiasi.

Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance yang berada di area 6.150. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.080.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 66 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual akan tetapi RSI terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menunjukkan Indeks berpeluang menguat.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi naik.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular