
Covid 'Meledak', Pemerintah Ramal Dolar AS Tahun Ini Rp14.800

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah terus bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian. Secara rata-rata perkiraan tahun ini adalah di level Rp Rp 14.200 - 14.800/US$.
Demikianlah dikutip CNBC Indonesia dari dokumen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menjadi bahan rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7/2021)
Dalam APBN 2021, pemerintah mematok asumsi nilai tukar rupiah Rp 14.600. Pada awal tahun dolar AS sempat berada di bawah Rp 14.000 akibat derasnya aliran modal yang masuk ke dalam negeri dan adanya peningkatan ekspor.
Akan tetapi, dinamika pasar keuangan global mendorong rupiah melemah cukup dalam hingga hampir menyentuh level Rp 15.000. Realisasi semester I, pemerintah mencatat rata-rata nilai tukar di Rp 14.299 US$ dan semester II mendatang diperkirakan Rp 14.200 - 14.800/US$.
Peluang rupiah untuk melemah dipengaruhi oleh lonjakan kasus covid-19 pasca Lebaran yang menjadi sentimen negatif bagi investor. Di sisi lain, ada kekhawatiran juga mengenai rencana normalisasi kebijakan moneter AS yang berlanjut di semester II.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah diperkirakan berada pada tren pelemahan terhadap dolar AS pada tahun 2022. Kondisi ini disebabkan situasi ketidakpastian yang besar menghantui perekonomian dalam negeri.
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menyepakati asumsi rupiah tahun depan di rentang Rp 13.900 - Rp 14.800/US$, yang termaktub dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN 2022.
Beberapa faktor yang menjadi kekhawatiran adalah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Kemudian perekonomian global, khususnya negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang mampu tumbuh lebih cepat di luar perkiraan.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Pertanyakan Legalitas DK OJK, Apa yang Terjadi?