CNBC Indonesia Economic Update

Sri Mulyani: Kita Jaga Pemulihan Ekonomi Secara Konsisten

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
12 July 2021 09:55
Soal RUU KUP & Rencana Tax Amnesty Jilid II, Ini Kata Menkeun (CNBC Indonesia TV)
Foto: Soal RUU KUP & Rencana Tax Amnesty Jilid II, Ini Kata Menkeun (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tidak akan gegabah dalam menentukan kebijakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Masih ada waktu hingga 2023 untuk melihat semua variabel sebelum menarik defisit anggaran kembali ke 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ini policy yang harus di-driver dari data bukan keyakinan tidak berdasar. Pemerintah akan tetap menjaga pemulihan ekonomi secara konsisten," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam CNBC Indonesia Economic Update dengan Tema "Kebangkitan Ekonomi Indonesia", Senin (12/7/2021).

Hingga paruh pertama 2021, defisit anggaran tercatat Rp 283,2 triliun. Jumlah ini setara dengan 1,72% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Keseluruhan tahun, defisit APBN dipatok pada level 5,7% dari PDB. Tingginya defisit seiring dengan besarnya kebutuhan belanja untuk penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang hampir mencapai Rp 700 triliun.

Langkah yang ditempuh salah satunya adalah vaksinasi. Target vaksinasi sudah mencapai 1 juta dosis per hari dan akan dinaikkan menjadi 2 juta dosis per hari pada bulan depan. Vaksinasi, kata Sri Mulyani ke depan mampu mendorong keyakinan masyarakat untuk kembali meningkatkan mobilitas dan ekonomi kembali pulih.

"Ini akan menentukan ekonomi kita 2-3 tahun ke depan," ujarnya.

Pelebaran defisit anggaran tidak hanya dialami Indonesia. Hampir semua negara di dunia dalam kondisi yang sama. Pimpinan dari negara-negara G20 sepakat bahwa hal ini harus dipikirkan secara matang sebelum kembali ke kondisi normal.

"Di pertemuan G20 disampaikan banyak negara harus menimbang bagaimana dan kapan tarik dukungan fiskal monter bagi ekonomi yang terhambat covis. Di G20 para menteri sampaikan harus hati-hati tarik dukungan jangan terlalu cepat dan drastis karena akan timbulkan dampak ke ekonomi," papar Sri Mulyani.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ingatkan Anah Buah: The Battle is Not Over!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular