
RI 'Juara' Kasus Harian Covid, Waspada IHSG Jatuh!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan bergerak melemah pada awal perdagangan Senin ini (12/7/2021) seiring dengan masih negatifnya sentimen yang menyertainya.
Pada akhir pekan lalu, Jumat (9/7/2021), indeks ditutup dengan depresiasi tipis 0,52 poin ke level 6.039,84. Pergerakan IHSG selama sepekan (5-9 Juli) meningkat 0,28% menjadi 6.039,844 dari 6.023,008 pada pekan sebelumnya.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, selama periode 5-9 Juli, rata-rata nilai transaksi harian Bursa naik sebesar 3,84% menjadi Rp 11,802 triliun dari Rp11,365 triliun pada pekan sebelumnya.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen dari luar negeri yakni kabar Bank Sentral Eropa (ECB) yang masih akan melanjutkan rencana pembelian obligasi hingga Maret 2022. Ini akan dilanjutkan lagi dengan strategi baru dan format baru. Artinya Bank Sentral Eropa akan mulai melakukan tapering, akan mengurangi pembelian obligasi di pasar.
Namun, Gubernur ECB Christine Lagarde sangat optimistis bahwa pemulihan akan terjadi, meskipun varian Covid 19 bernama Delta masih menghantui pemulihan ekonomi.
Sementara itu, Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan dari Amerika Serikat (AS), pasar saham ditutup menguat dengan tiga indeks acuannya berakhir di level tertinggi sepanjang masa di akhir pekan lalu.
Sementara pasar surat utang AS menghentikan reli delapan hari berturut-turutnya yang dipicu oleh kekhawatiran tentang pertumbuhan global di tengah penyebaran varian Covid-19.
Dari dalam negeri, Artha Sekuritas mengungkapkan IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal indikator stochastic membentuk dead cross mengindikasikan potensi pelemahan.
Perlu diwaspadai pergerakan masih dibayangi sentimen dari dalam negeri yakni jumlah kasus dan tingkat kematian Covid-19 yang naik signifikan serta masih harus mencermati dampak dari PPKM.
Kasus Covid-19 harian RI pekan lalu terus menerus mencetak rekor bahkan hingga menduduki ranking pertama pertambahan kasus Covid-19 global.
Per Minggu (11/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus harian bertambah 36.197. Dengan demikian, kasus Covid-19 di Indonesia menembus 2,5 juta atau tepatnya 2.527.203. Angka ini lagi-lagi menjadikan Indonesia memimpin kenaikan kasus Covid-19 global di posisi wahid mengalahkan India di tempat kedua dengan catatan kenaikan 35.276 kasus per hari.
Sementara itu dari sisi teknikal, MNC Sekuritas memprediksi selama pergerakan IHSG tidak terkoreksi ke bawah 5.985 sebagai support (batas bawah) terdekat.
Target penguatan terdekat berada di area resistance 6.134 hingga 6.200 terlebih dahulu. Skenario terburuk, bila IHSG menembus 5.884 atau bahkan terburuknya 5.742, maka IHSG rawan terkoreksi ke area 5.500.
Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 5.985 dan 5.913 serta resisten di 6.134 dan 6.230.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend