Kripto Merajalela, Bank Sentral di Dunia Mulai Pusing

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
10 July 2021 15:15
Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga keuangan, The Bank for International Settlements (BIS) menyerukan kerja sama global pada mata uang digital bank sentral.

BIS yang merupakan badan global untuk bank sentral mengeluarkan laporan pada hari Jumat yang mengatakan bahwa bank sentral harus bekerja untuk mencapai "interoperabilitas" antara proyek mata uang digital mereka.

Ini dapat dicapai melalui beberapa cara, seperti menciptakan standar umum dan membangun infrastruktur pembayaran internasional. Demikian dilansir CNBC Internasional Sabtu (10/7/2021).

Laporan itu ditulis bekerja sama dengan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

Beberapa bank sentral sedang menjajaki mata uang digital yang akan dikeluarkan oleh bank sentral ke bank umum atau langsung ke publik. Upaya mereka telah meningkat selama setahun terakhir di tengah penurunan penggunaan uang tunai dan meningkatnya minat pada cryptocurrency seperti bitcoin.

Bank Sentral China telah memimpin, dengan uji coba dunia nyata sudah ada di beberapa kota.

"Saya pikir setiap bank sentral, setiap negara harus memiliki mata uang berdaulatnya sendiri," Agustín Carstens, manajer umum BIS.

"Mengingat bahwa hampir semua bank sentral memikirkan hal ini, ini adalah kesempatan unik bagi mata uang digital bank sentral yang berbeda untuk dapat dioperasikan," kata Carstens, dan menambahkan bank sentral global harus memastikan sistem mereka "kongruen satu sama lain" dan bahwa "transaksi dalam mata uang yang berbeda dapat dilakukan dengan cara yang mulus".

BIS adalah grup payung untuk bank sentral, yang mewakili institusi dari Federal Reserve AS hingga Bank Sentral China. Laporannya dengan IMF dan Bank Dunia mengatakan bahwa mata uang digital bank sentral, atau CBDC, dapat memungkinkan pembayaran lintas batas yang lebih murah dan lebih cepat.

Saat ini, pembayaran dari, Meksiko ke AS misalnya, bisa memakan waktu berhari-hari. "Terkadang komisi yang Anda bayarkan adalah 7%. Itu konyol," lanjutnya.

"Apa yang perlu kita lakukan adalah mengambil keuntungan dari fakta bahwa hampir semua orang memulai dari awal yang bersih, sehingga kita dapat menggabungkan dari awal keterkaitan antara sistem yang berbeda," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Benar Uang Kripto Ancaman Bagi Bank Sentral di Dunia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular