
Sambut Pencabutan Lockdown Inggris, Bursa Eropa Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (7/7/2021), mengulang fenomena kemarin dengan pergerakan yang berkebalikan dari tren bursa global yang tertekan hari ini.
Indeks Stoxx 600 dibuka naik 0,7%. Indeks saham sektor otomotif dan perjalanan menjadi pemimpin penguatan, sebesar lebih dari 1%. Selama pandemi, sektor perjalanan terpukul keras, tetapi kabar bahwa Inggris akan melonggarkan karantina wilayah membantu reli hari ini.
Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka yang sudah mendapat dua kali suntikan vaksin akan diizinkan untuk melakukan perjalanan tanpa harus isolasi mandiri, kecuali jika mereka baru tiba dari negara dengan status zona merah. Kebijakan serupa akan diberlakukan bagi mereka yang mengunjungi Negeri Big Ben ini.
Selang 50 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 3,4 poin (+0,74%) ke 454,97. Indeks DAX Jerman lompat 108,2 poin (+0,7%) ke 15.528,87 dan CAC Prancis menguat 80,9 poin (+1,27%) ke 6.477,64. Indeks FTSE bertambah 42,2 poin (+0,6%) menjadi 7.072,82.
Kemarin, indeks yang berisi 600 saham unggulan Eropa tersebut dibuka menguat tetapi berbalik anjlok 2% di penutupan, dipimpin oleh indeks saham sektor ritel yang longsor sebesar 3,2% memimpin semua indeks sektoral saham yang juga minus.
Penguatan bursa Eropa berbeda dari tren di Asia Pasifik yang cenderung melemah, dipimpin indeks Nikkei 225 Jepang yang terpuruk hingga 1,7%. Jepang mengumumkan status darurat di Tokyo jelang Olimpiade menyusul lonjakan kasus Covid yang akan berlaku hingga 22 Agustus.
Pelaku pasar di Benua Biru saat ini memantau pertemuan menteri keuangan dan pejabat bank sentral negara anggota G-20 yang berlangsung di Venesia, Italia, untuk membicarakan mengenai pajak dan pemulihan ekonomi.
Dari sisi data ekonomi, mereka bakal memantau rilis awal angka Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris sementara Gubernur bank sentral Inggris (Bank of England) Andrew Bailey akan berbicara di depan forum Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Global mengenai produktivitas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tertular Optimisme Asia, Bursa Eropa Dibuka Semarak