
Harga Emas Turun, Cash is King Datang Lagi...?

Sepertinya pelaku pasar mulai khawatir bahwa laju pemulihan ekonomi, terutama di AS, mulai terganggu. Ini terlihat dari jumlah klaim tunjangan pengangguran yang meningkat.
Pada pekan yang berakhir 3 Juli 2021, klaim tunjangan pengangguran naik 2.000 dari pekan sebelumya menjadi 373.000. Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 350.000.
Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) belum usai. Bahkan kini semakin ganas karena kehadiran varian-varian baru yang lebih menular.
Per 8 Juli 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di AS adalah 33.429.396 orang. Bertambah 36.990 orang dari hari sebelumnya. Tambahan pasien positif 36.990 orang dalam sehari adalah yang terbanyak sejak 16 Mei 2021.
Meski pemerintah AS sudah membuka lebih banyak aktivitas dan mobilitas masyarakat, tetapi warga AS sendiri masih khawatir untuk keluar rumah. Misalnya di lokasi perbelanjaan ritel dan tempat rekreasi, tingkat kunjungan warga Negeri Paman Sam per 4 Juli 2021 adalah 13% di bawah normal. Ini adalah yang terendah sejak 4 April 2021.
Mobilitas masyarakat yang terbatas membuat 'roda' ekonomi tidak bisa berputar kencang. Akibatnya, tingkat pengangguran AS pada Juni 2021 naik menjadi 5,9% dari bulan sebelumnya yang sebesar 5,8%.
Mulai ada tanda bahwa pemulihan ekonomi di Negeri Adidaya mulai mentok. Padahal AS sangat diharapkan menjadi lokomotif penggerak pertumbuhan ekonomi dunia, karena negara-negara lain masih bergulat dengan pandemi virus corona.
Namun ternyata AS pun mulai mengalami masalah yang sama. Perkembangan ini membuat pelaku pasar (dan seluruh dunia) cemas, sehingga memilih bermain sangat aman dengan menggenggam uang tunai.
Cash is king, once again...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)