Sempat Jeblok 0,6%, Dolar Singapura Bangkit ke Rp 10.750/SG$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 July 2021 14:35
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura sempat jeblok melawan rupiah di awal perdagangan Kamis (8/7/2021). Tetapi tidak lama langsung kembali menguat lagi. Penurunan yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat sempat membuat rupiah perkasa, tetapi tidak lama.

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura sempat jeblok 0,62% ke Rp 10.668,84/SG$. Untuk dolar Singapura melawan rupiah, penurunan lebih dari 0,5% termasuk besar. Dolar Singapura tidak lama di zona merah, setelahnya langsung berbalik menguat hingga 0,18% di Rp 10.750,46/SG$, pada pukul 13:44 WIB.

Yield Treasury AS sedang merosot, tenor 10 tahun berada di 1,322%, level terendah sejak pertengahan Februari, serta sudah mengalami penurunan dalam 7 hari beruntun.

Turunnya yield Treasury bisa menunjukkan pelaku pasar kurang pede terhadap outlook perekonomian AS. Tetapi di sisi lain, akan memberikan keuntungan pasar obligasi Indonesia, sebab selisih yield-nya menjadi melebar.

Pelaku pasar yang lebih berani mengambil risiko dengan imbal hasil yang tinggi tentunya akan mengalirkan modalnya ke pasar obligasi Indonesia.

Hal tersebut tentunya menguntungkan bagi rupiah.

Tetapi sayangnya tidak lama, dolar Singapura berhasil memukul balik rupiah. Maklum saja, lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia membuat pelaku pasar was-was.

Pada Rabu (7/7/2021) hingga pukul 12.00 WIB kasus baru Covid-19 bertambah 34.379 pasien dalam sehari. Bukan hanya dalam penambahan kasus baru, dalam penambahan kasus kematian karena virus ini Indonesia pun memecahkan rekor dan menjadi yang tertinggi. Hari ini orang yang meninggal dunia mencapai 1.040 orang sehingga totalnya 62.908 orang.

Berdasarkan Nikkei Covid-19 Recovery Index, Indonesia berada di urutan ke-110 dalam penanganan kasus Covid-19. Sangat jauh dibandingkan Singapura yang berada di posisi ke-12.

Hal tersebut tentunya membuat sentimen pelaku pasar terhadap dolar Singapura lebih bagus ketimbang terhadap rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular