
Kasus Covid Mencekam, Transaksi Meledak & IHSG Koreksi Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan depresiasi tipis 0,05% ke level 6.044,03 pada perdagangan Rabu (7/7/21) di tengah terus melesatnya kasus Covid-19 di dalam negeri.
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 13,7 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 87 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebesar Rp 75 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 120 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 84 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual Rp 76 miliar.
Dari dalam negeri, Per Selasa (6/7/2021), Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 2.345.018 orang, atau bertambah 31.189 orang dari hari sebelumnya. Ini adalah rekor penambahan kasus harian tertinggi sejak virus corona mewabah di Tanah Air.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata tambahan pasien positif baru adalah 23.350 orang per hari, atau melonjak lebih dari 2 kali lipat ketimbang rerata 14 hari sebelumnya (10.628 orang setiap hari). Artinya, jelas kurva kasus corona Indonesia semakin runcing, alias meningkat tajam.
Sementara, pemerintah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) Mikro darurat yang berujung kericuhan di lapangan, karena aksi sekat di jalan-jalan utama perbatasan DKI Jakarta tidak diikuti penghentian aktivitas perkantoran.
Investor mengabaikan kabar bagus dari Bank Indonesia (BI) yang melaporkan bahwa cadangan devisa (cadev) bulan lalu melonjak US$ 700 juta, menjadi US$ 137,1 miliar. Pasalnya, kenaikan tersebut terjadi karena penarikan utang baru, berupa emisi sukuk dalam dolar AS senilai US$ 3 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000