China Makin Keras, Berangus Penyedia Alat Penambangan Kripto

chd, CNBC Indonesia
07 July 2021 16:22
Infografis/usai Cetak rekor, Sekarang Harga Bitcoin Cs Terjun bebas, Ini penyebabnya/ Aristya Rahadian
Foto: usai Cetak rekor, Sekarang Harga Bitcoin Cs Terjun bebas, Ini penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Tindakan keras pemerintah China terhadap pasar kripto mulai memasuki babak baru, di mana bank sentral China (People Bank of China/PBoC) memperingatkan perusahaan agar tidak membantu bisnis terkait kripto (cryptocurrency).

Di hari yang sama, bank sentral Beijing memerintahkan penutupan perusahaan perangkat lunak Beijing Qudao Cultural Development, dengan tuduhan terlibat dalam menyediakan layanan perangkat lunak untuk transaksi cryptocurrency.

Bank Sentral juga memperingatkan organisasi untuk tidak menyediakan tempat, tampilan komersial, iklan dan layanan lain untuk kegiatan bisnis terkait cryptocurrency.

Lembaga keuangan dan pembayaran diinstruksikan untuk tidak memberikan layanan terkait cryptocurrency kepada pelanggan.

Langkah pemerintah China untuk melawan kripto bukanlah baru kali ini. Pada tahun 2013, China memerintahkan kepada penyedia pembayaran pihak ketiga untuk berhenti menggunakan Bitcoin.

Otoritas China juga menghentikan penjualan koin digital tersebut pada tahun 2017 dan berjanji untuk terus menargetkan pertukaran kripto pada 2019.

Tetapi biasanya, ketika Beijing mengecam industri kripto, beberapa hari kemudian 'sengatannya' telah memudar dan akhirnya kembali melunak.

Namun, pada tahun ini, sikap Beijing tampaknya berbeda. Pada Mei lalu, China melarang lembaga keuangan dan perusahaan pembayaran menyediakan layanan terkait kripto. Sementara pada bulan lalu, ada penangkapan massal di China terhadap orang-orang yang dicurigai menggunakan cryptocurrency dengan tindak kejahatan.

Pada bulan lalu juga, regulator meningkatkan tekanannya kepada bank dan bisnis pembayaran untuk berhenti menyediakan layanan cryptocurrency. Weibo, platform media sosialsejenis Twitter dari China pun menangguhkan akun terkait kripto.

Pada Juli, separuh penambang Bitcoin dunia kini seakan kehilangan arah, setelah seruan Beijing makin keras terhadap penambangan dan perdagangan Bitcoin.

"Pemerintah China melakukan segala yang dapat mereka lakukan untuk memastikan bahwa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya dapat menghilang dari sistem keuangan dan ekonomi China," kata Fred Thiel, CEO Marathon Digital Holdings dan anggota Dewan Penambangan Bitcoin.

Jadi mengapa China seakan menyatakan perang terhadap cryptocurrency pada tahun ini?

Satu teori adalah bahwa hal itu adalah bagian dari dorongan hukum dan ketertiban yang lebih luas menjelang peringatan seratus tahun Partai Komunis China pada tahun ini. Kripto juga telah lama identik dengan kejahatan di China daratan.

"Mereka menindak segala macam perilaku yang tidak diinginkan, namun ponzi terbesar yang pernah ada di kripto kemungkinan adalah Plus Token, yang merupakan proyek China" kata Nic Carter, founder partner di Castle Island Ventures.

Sementara teori lainnya, China saat ini sedang berfokus untuk membentuj yuan digitalnya sendiri, mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC) yang telah dikembangkan sejak 2014.

"Sebagian dari ini untuk memastikan adopsi CBDC China dan kemungkinan besar untuk memastikan aktivitas pengawasan keuangan dapat melihat semua aktivitas ekonomi, yuan digital dapat secara teoritis memungkinkan pemerintah memiliki kekuatan yang lebih besar untuk melacak pengeluaran secara real-time." jelas Thiel, dilansir dari CNBC International.

Tetapi Carter berpendapat bahwa Bitcoin dengan yuan digital sangatlah berbeda dan ia menganggap bahwa hal itu tidak menjadi pesaing secara langsung.

"Ketika sampai pada harga bitcoin yang dapat membendung semua ritel China ke crypto, maka hal itu seperti dapat menggerakkan jarum," kata Carter.

Thiel percaya bahwa pelarangan China terhadap Bitcoin dan kripto lainnya sebenarnya akan membantu Bitcoin dalam jangka panjang.

Alyse Killeen, founder sekaligus partner pengelola perusahaan modal ventura yang berfokus pada Bitcoin, Stillmark menunjukkan bahwa seluruh percakapan ini mungkin menjadi poin yang diperdebatkan, karena kapasitas pemerintah untuk memberlakukan larangan Bitcoin terus terkikis seiring berjalannya waktu.

"Betul saja bahwa ada beberapa tingkat inokulasi industri terhadap berita ini dan Bitcoin telah dilarang berkali-kali di banyak negara selain China, namun adopsi hari ini melampaui adopsi internet pada tahap siklus hidup yang sama." kata Killeen, dikutip dari CNBC International.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Parlemen AS Mulai Beri Perhatian ke Bitcoin Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular