China Makin Galak Soal Kripto, Ini Buktinya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 July 2021 21:10
A cryptocurrency mining computer equipped with four cooling fans is seen on display at a computer mall in Hong Kong, China January 29, 2018. Picture taken January 29, 2018. REUTERS/Bobby Yip
Foto: REUTERS/Bobby Yip

Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali memberikan peringatan keras kepada pelaku cryptocurrency. Bank Sentral China memperingatkan perusahaan agar tidak membantu bisnis terkait kripto pada Selasa (6/7/2021).

Di hari yang sama, bank sentral Beijing memerintahkan penutupan perusahaan perangkat lunak Beijing Qudao Cultural Development, dengan tuduhan terlibat dalam menyediakan layanan perangkat lunak untuk transaksi cryptocurrency.

"Langkah itu diperlukan untuk mencegah dan mengendalikan risiko spekulasi dalam transaksi mata uang virtual, dan melindungi keamanan aset publik," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Bank Sentral juga memperingatkan organisasi untuk tidak "menyediakan tempat, tampilan komersial, iklan ... dan layanan lain untuk kegiatan bisnis terkait cryptocurrency."

Lembaga keuangan dan pembayaran diinstruksikan untuk tidak memberikan layanan terkait cryptocurrency kepada pelanggan.

Pengumuman itu muncul tak lama setelah provinsi termasuk Sichuan, Mongolia Dalam, dan Qinghai menutup tambang kripto dan mengikuti peringatan sebelumnya bagi bank dan raksasa pembayaran untuk menghentikan transaksi terkait kripto.

China melarang perdagangan cryptocurrency. Mata uang digital ini telah menjadi alat pembayaran yang populer dalam aktivitas perjudian ilegal. Hampir 13% situs perjudian mendukung penggunaan mata uang virtual, dan teknologi blockchain telah mempersulit pihak berwenang untuk melacak uang tersebut.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Orang Terkaya di Dunia dari Aset Kripto & Bitcoin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular