RAPBN 2022

Prediksi Pemerintah: Dolar AS 2022 Sentuh Rp 13.900-14.800

Maikel Jefriando, CNBC Indonesia
07 July 2021 09:30
Dollar-Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah diperkirakan berada pada tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022. Kondisi ini disebabkan situasi ketidakpastian yang besar menghantui perekonomian dalam negeri.

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati asumsi rupiah tahun depan di rentang Rp 13.900 - Rp 14.800/US$, yang termaktub dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN 2022.

Beberapa faktor yang menjadi kekhawatiran adalah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Kemudian perekonomian global, khususnya negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang mampu tumbuh lebih cepat di luar perkiraan.

AS diperkirakan mulai mengurangi quantitative easing (pelonggaran kuantitatif) dan perlahan menuju pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan. Ini artinya dana yang selama ini berada di negara berkembang seperti Indonesia akan kembali pulang ke kampungnya.

Dana keluar alias outflow tersebut diperkirakan berpengaruh besar terhadap nilai tukar rupiah seperti yang terjadi pada 2013.

Bank Sentral AS The Fed memang sudah memberikan gambaran kebijakan ke depan, namun pasar masih beranggapan pengetatan bisa saja dimulai lebih cepat.

Tahun ini pemerintah mengasumsikan dolar AS di level Rp 14.600. Sampai dengan saat ini rupiah bergerak di sekitar level tersebut, meskipun sempat akan menuju Rp 15.000/US$ akibat kekhawatiran investor akan lonjakan Covid.

Hal yang sama juga menjadi fokus Bank Indonesia (BI). Ketidakpastian tahun depan berpengaruh besar terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Meskipun pada posisinya BI tetap menjadi rupiah tetap sesuai dengan fundamentalnya. BI perkirakan dolar AS di rentang Rp 14.100 - 14.500.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Masih Undervalue, BI: Ruang Penguatan Masih Ada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular