Mayoritas Bursa Asia Ditutup Positif, Hang Seng-Shanghai Loyo

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
06 July 2021 17:03
An investor looks at an electronic board showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China July 6, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (6/7/2021), di tengah gagalnya kesepakatan di rapat Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC).

Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup bertambah 0,16% ke level 28.643,21, Straits Times Singapura melesat 1,74% ke 3.190,59, KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,36% ke 3.305,21, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tumbuh 0,69% ke level 6.047,11.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China ditutup melemah pada hari ini. Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,25% ke level 28.072,86 dan Shanghai berakhir turun 0,11% ke 3.530,26.

Pasar saham di Hong Kong dan China ditutup lebih rendah karena investor di kedua negara tersebut tetap waspada terhadap penilaian yang tinggi dari sektor-sektor tertentu.

Analis dari Fortune Securities, Yan Kaiwen mengatakan beberapa investor mulai beralih ke sektor yang lebih murah dengan pertumbuhan yang stabil. Investor mulai menghindari sektor saham healthcare di China.

"Tingkat pertumbuhan saham emiten healthcare tidak dapat mendukung penilaian tinggi mereka saat ini," kata Yan, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, regulator antimonopoli China akan secara resmi memblokir rencana Tencent Holdings Ltd. untuk menggabungkan dua situs streaming videogame teratas di negara itu, yakni Huya dan DouYu.

Namun sebagian besar, pelaku pasar saham Asia masih optimis pada hari ini, di tengah kenaikan harga minyak mentah acuan dunia, setelah gagalnya kesepakatan di OPEC dan sekutunya (OPEC+).

Rapat OPEC yang juga dihadiri sekutunya yakni Rusia dkk. gagal mencapai kesepakatan mengenai penghentian pemangkasan produksi meski ada indikasi pemulihan ekonomi di berbagai negara maju.

Harga kontrak minyak mentah jenis Brent yang menjadi acuan dunia menguat ke kisaran US$ 77,5 per barel di Europe, sementara kontrak serupa untuk harga minyak acuan di AS yakni West Texas Intermediate (WTI) melesat ke kisaran US$ 76,6/barel.

Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) bergerak mendatar, setelah pada perdagangan Senin (5/7/2021) kemarin libur memperingati Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular