
Joss! Rupiah Lanjut "Hajar" Dolar AS yang Sedang Lesu

Laju penguatan rupiah sedikit terbebani penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) masih belum berhenti mencetak rekor tertinggi. Pada Senin (5/7/2021), Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus Covid-19 sebanyak 29.745 dan menyentuh rekor tertinggi. Dengan begitu total kasus Covid-19 di tanah air mencapai 2.313.829 orang.
Dari total kasus tersebut, kasus aktif kini lebih dari 300 ribu orang, tepatnya 309.999 orang, yang juga merupakan rekor terbanyak.
Nasib perekonomian Indonesia kini bergantung pada kesuksesan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat yang berlangsung pada 3 hingga 20 Juli. Targetnya, penambahan kasus Covid-19 bisa ditekan ke bawah 10.000 kasus per hari.
Tetapi jika penambahan kasus masih tinggi, bulan tidak mungkin PPKM Mikro Darurat diperpanjang, dan produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2021 menjadi terancam.
Pemerintah sudah mulai waspada akan hal tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan proyeksinya terkait perekonomian Indonesia. Sri Mulyani mengatakan harus waspada jika penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) gagal dikendalikan di bulan Juli, maka perekonomian kuartal III-2021 akan terpukul.
"Apabila Juli bisa dikendalikan dan Agustus ada aktivitas normal atau restriksi bisa dikurangi, maka ekonomi bisa tumbuh, kondisi pertumbuhan di atas 4% mendekati 5%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual usai rapat kabinet terbatas, Senin (5/7/2021).
"Namun apabila tidak bisa dikendalikan dan masih terus berlanjut. Maka pertumbuhan ekonomi di kuartal III bisa turun di sekitar 4%. Ini yang harus diwaspadai," jelasnya.
Sri Mulyani juga mengatakan agar bisa mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi maka PPKM Mikro Darurat harus dilaksanakan dengan baik, dan petingnya vaksinasi guna mencapai kecepatan imun di masyarakat.
Untuk kuartal II-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan cukup tinggi, mencapai 7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
