
Bursa Asia Tak Kompak! Nikkei Melemah, Shanghai Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup cenderung beragam pada perdagangan Senin (5/7/2021), di tengah aksi menunggu dan mencermati para investor terhadap pergerakan harga minyak mentah dunia.
Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,64% ke level 28.598,19, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,59% ke 28.143,50, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 0,29% ke level 6.005,61.
Sementara untuk indeks Shanghai Composite China berakhir menguat 0,44% ke level 3.534,32, Straits Times Singapura tumbuh 0,23% ke 3.136,14, dan KOSPI Korea Selatan bertambah 0,35% ke 3.293,21
Investor Asia, terutama di Hong Kong merespons negatif dari rilis data indeks manajer pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) Jasa versi Caixin/Markit pada Juni 2021 melambat tajam ke level terendah 14 bulan, yakni di level 50,3.
Hal ini karena terbebani oleh melonjaknya kembali kasus virus corona (Covid-19) di China bagian selatan, dan hal itu tentunya menambah kekhawatiran investor akan melambatnya kembali ekonomi China.
Selain itu, pelemahan bursa Asia diperberat dari pelemahan saham teknologi, terutama di bursa China dan Hong Kong di tengah kekhawatiran pengetatan pengawasan dan regulasi di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Regulator pasar China mengeluarkan rancangan aturan pada Jumat (2/7/2021) akhir pekan lalu untuk menidak aktivitas penetapan harga ilegal, termasuk subsidi besar dan praktik oleh platform online untuk membebankan harga yang berbeda berdasarkan perilaku pembelian pelanggan.
State Administration for Market Regulations pun mengatakan bahwa pelanggar dapat dikenakan denda 0,1% hingga 0,5% dari penjualan tahunan bisnis, bahkan penangguhan operasi.
Mayoritas bursa Asia melemah karena harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah jenis Brent berkisar di level US$ 76 jelang rapat Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan sekutunya.
Rapat bertajuk OPEC+, tersebut berlangsung pada hari ini, di tengah ketidaksepakatan di grup tersebut pekan lalu mengenai durasi pemangkasan produksi. Negara Uni Emirat Arab (United Arab Emirates/UEA) bahkan menolak pemangkasan tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
