Sesi I Saham Allo Bank Jadi Pemuncak, Saat IHSG Tersungkur

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
05 July 2021 12:53
Dok BBHI
Foto: Dok BBHI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank milik Mega Corpora yang dikendalikan pengusaha nasional Chairul Tanjung, PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), yang berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk, menjadi 'pemuncak klasemen' top gainers pada paruh pertama perdagangan Senin (5/7/2021).

Sementara, saham emiten produsen rokok raksasa PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bersama dengan saham emiten poultry PT JAPFA Tbk (JPFA) dan saham emiten Grup MNC PT MNC Land Tbk (KPIG) sama-sama tersungkur sebagai top losers.

Setelah sempat 'galau', Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ambles setelah 4 hari mencatatkan reli penguatan. IHSG melemah 0,52% ke posisi 5.991,638 pada penutupan sesi I perdagangan, Senin (5/7).

Menurut data BEI, ada 197 saham naik, 281 saham merosot dan 156 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,78 triliun dan volume perdagangan mencapai 9,68 miliar saham.

Investor asing pasar saham meninggalkan Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 185,13 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 39,45 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (5/7).

Top Gainers

  1. Bank Harda Internasional (BBHI), saham +22,25%, ke Rp 4.230, transaksi Rp 89,9 M

  2. Prodia Widyahusada (PRDA), +15,22%, ke Rp 5.300, transaksi Rp 45,1 M

  3. Mega Manunggal Property (MMLP), +14,67%, ke Rp 860, transaksi Rp 58,6 M

  4. Matahari Department Store (LPPF), +13,13%, ke Rp 2.240, transaksi Rp 89,1 M

  5. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), +12,00%, ke Rp 700, transaksi Rp 96,4 M

Top Losers

  1. Gudang Garam (GGRM), saham -6,46%, ke Rp 44.200, transaksi Rp 114,6 M

  2. Primarindo Asia Infrastructure (BIMA), -6,19%, ke Rp 91, transaksi Rp 3,0 M

  3. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), -4,95%, ke Rp 1.730, transaksi Rp 25,4 M

  4. MNC Land (KPIG), -4,17%, ke Rp 115, transaksi Rp 10,7 M

  5. Wijaya Karya (WIKA), -3,92%, ke Rp 980, transaksi Rp 18,1 M

Menurut data di atas, saham BBHI menjadi yang paling menguat 22,25% ke Rp 4.230/saham. Dalam sepekan saham ini melesat 41,47%, sementara dalam sebulan 'terbang' 213,33%.

Sentimen terbaru yang mempengaruhi pergerakan saham ini ialah BBHI yang telah resmi mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan perubahan nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk yang berlaku sejak 30 Juni 2021.

Langkah ini dalam rangka rebranding setelah perseroan menjadi bagian dari Kelompok Usaha Bank (KUB) di bawah pengendalian PT Mega Corpora bersama dengan PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Bank Mega Syariah yang akan melengkapi jasa perbankan yang ditawarkan oleh kelompok usaha di bawah CT Group.

Saat ini perusahaan juga telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan surat OJK No.S-104/D.04/2021 tanggal 30 Juni 2021 Perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang akan meningkatkan permodalan perseroan sekitar Rp 7,498 triliun.

Dana rights issue akan digunakan untuk pemenuhan modal inti minimum bank yang akan memberikan kemampuan Allo Bank untuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi yang yang dikenal sebagai digital bank.

Sementara, saham GGRM ambles 6,46% ke Rp 44.200/saham, setelah pada Jumat (2/7) pekan lalu melesat 6,90%. Adapun saham ini sempat mencatatkan reli penguatan selama 8 hari beruntun, sementara dalam sebulan saham ini menghijau 15 kali, memerah 4 kali dan stagnan 2 kali. Dalam sepekan saham ini menguat 8,47%, sementara dalam sebulan melesat 32,04%.

Setali tiga uang, saham JPFA ambles 4,95% ke Rp 1.730/saham, sementara saham KPIG melorot 4,17% ke Rp 115/saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular