Bumi Makin Panas, Harga Batu Bara Naik Lagi!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 July 2021 10:20
Kaltim Prima Coal
Ilustrasi Tambang Batu Bara (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara kembali melonjak akhir pekan lalu. Dengan demikian, harga melesat lebih dari 5% dalam seminggu.

Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 134/ton. Naik 1,94% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan, harga batu bara naik 5,45%. Selama sebulan terakhir, harga meroket 22,78%.

Kebutuhan batu bara meningkat karena di belahan bumi bagian utara (northern hemisphere) sudah masuk musim panas. Kebutuhan terhadap penyejuk ruangan meningkat, apalagi sejumlah negara dilanda gelombang panas (heat wave)

Pekan lalu, Negara Bagian Oregon di Amerika Serikat (AS) melaporkan 63 orang meninggal akibat gelombang panas. Sementara di Provinsi British Columbia (Kanada), setidaknya 486 orang meninggal karena penyebab yang sama.

"Ini adalah sebuah krisis kesehatan yang membuktikan seberapa parah dampak gelombang panas. Dengan musim panas yang semakin panas, saya memperkirakan kejadian ini bakal berulang," tegas Dr Jennifer Vines, Petugas Kesehatan di Multnomah (Oregon), seperti dikutip dari Reuters.

Halaman Selanjutnya --> Aktivitas Manufaktur Asia Ekspansif

Di di utara, sementara di Asia permintaan juga meningkat seiring perbaikan aktivitas ekonomi setelah dihantam oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ini terlihat dari aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI).

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi.

Di Korea Selatan, IHS Markit melaporkan angka PMI manufaktur periode Juni 2021 sebesar 53,9. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 53,7.

Di negara lain pun PMI manufaktur di atas 50 bertebaran di mana-mana, termasuk Indonesia. Berikut rinciannya:

Geliat industri manufaktur menjadi cerminan bahwa permintaan listrik meningkat. Di Asia, batu bara masih menjadi sumber energi primer untuk pembangkit listrik.

Jadi saat permintaan listrik meningkat demikian pula dengan batu bara. Permintaan meningkat, harga pun terangkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular