Khawatir Soal Covid-19, IHSG Galau Tentukan Arah Tujuan

Putra, CNBC Indonesia
05 July 2021 09:16
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan apresiasi tipis 0,02% ke level 6.024,16. Selang 12 menit IHSG terpantau balik terkoreksi 0,11% ke level 6.016,45 pada perdagangan awal pekan Senin (57/6/21).

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,4 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 26 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar Rp 7 miliar dan PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) Rp 5 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 7 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dijual Rp 16 miliar.

Kasus Covid-19 di Indonesia bisa memberikan dampak negatif ke pasar finansial. Dalam 2 hari terakhir, penambahan kasus per harinya lebih dari 27.000 orang.

Kemarin, jumlah kasus Covid-19 dilaporkan bertambah sebanyak 27.233 orang, sedikit turun dibandingkan Sabtu lalu yakni 27.913 orang yang merupakan rekor penambahan kasus per hari.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah kasus aktif yang terus menanjak, hingga saat ini sebanyak 295.228 kasus yang merupakan rekor tertinggi.

Lonjakan kasus tersebut membuat pemerintah menetapkan PPKM Mikro Darurat yang berlangsung pada 3 hingga 20 Juli mendatang. Tujuannya, agar penambahan kasus per hari bisa ditekan ke bawah 10.000 orang.

Jika target tersebut belum tercapai, tentunya ada kemungkinan PPKM Mikro Darurat akan diperpanjang, dan mengancam pemulihan ekonomi.

Sektor manufaktur sudah merasakan efek dari lonjakan kasus Covid-19, bahkan sebelum PPKM Mikro Darurat ditetapkan.

IHS Markit melaporkan kabar kurang bagus. Aktivitas manufaktur yang diukur denganPurchasing Managers' Index(PMI) pada Juni 2021 dilaporkan 53,5.

Meski masih menunjukkan ekspansi (angka indeks di atas 50), tetapi menunjukkan pelambatan dari sebelumnya sebesar 55,3 di mana kala itu menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular