Review Semester I

Ini 5 Saham LQ45 yang Cetak Cuan Dahsyat di Semester I-2021

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
01 July 2021 13:40
Infrastruktur Jalan Tol Pandaan -Malang (Instagram @ptpp )
Foto: Jalan Tol Pandaan -Malang (Instagram @ptpp )

Berbeda nasib dengan saham TBIG, ERAA di atas, saham emiten konstruksi pelat merah PTPP malah 'terjun bebas' selama semester I tahun ini. Saham perusahaan yang sudah berdiri sejak 1953 ini anjlok dalam 50,94% selama 6 bulan ini.

Di bawah saham PTPP, ada saham emiten BUMN karya lainnya, WIKA, yang ambles 50,13% sepanjang paruh pertama tahun ini.

Memang, saham PTPP cenderung bergerak 'menuruni bukit' sepanjang kuartal I 2021. Setelah mencapai level tertinggi selama tahun ini di Rp 2.230/saham pada 15 Januari 2021, saham ini mencapai titik terendah pada Senin (28/6), yakni di posisi Rp 880/saham.

Kinerja fundamental perusahaan tampaknya lebih menggembirakan ketimbang kinerja sahamnya. Menurut laporan keuangan perusahana, sepanjang 3 bulan pertama 2021, PTPP mencatatkan kenaikan laba bersih 76,40% menjadi Rp 38,27 miliar dari Rp 21,69 pada kuartal I 2020. Namun, pendapatan usaha malah turun sebesar 16,74% dari Rp 3,41 triliun per akhir Maret 2020 menjadi Rp 2,84 triliun pada triwulan I 2021.

Kabar terbaru, PTPP akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III senilai maksimal Rp 3 triliun, dengan penawaran tahap I tahun 2021 sebesar Rp 1,5 triliun.

Penawaran tahap I tersebut terbagi menjadi Obligasi Seri A sebesar Rp 850 juta dengan kupon sebesar 8,5% untuk jangka waktu tiga tahun. Sedangkan Obligasi Seri B ditawarkan sebesar Rp 650 juta dengan kupon sebesar 9,1% untuk jangka waktu lima tahun.

Selain obligasi jenis konvensional, perusahaan juga menerbitkan surat utang syariah Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP senilai maksimum Rp 1 triliun, dengan penawaran tahap I tahun 2021 sejumlah Rp 500 miliar yang terbagi menjadi dua seri, Seri A sebesar Rp 400 miliar dan Seri B sebesar 100 miliar.

Adapun penggunaan dana yang berhasil dikumpulkan dari Obligasi sebagian akan digunakan akan digunakan untuk melakukan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan II PTPP Tahap I Tahun 2018 Seri A sebesar Rp 1,04 triliun yang akan jatuh tempo pada 6 Juli 2021.

Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan, terutama untuk pembayaran upah pekerja, supplier material dan vendor subkontraktor.

Untuk dana yang berhasil dihimpun melalui penerbitan Sukuk Mudharabah, seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan.

Kabar teranyar lainnya, PTPP juga berhasil meraih kontrak baru senilai total Rp 6,7 triliun hinggaakhir Mei 2021, termasuk di antaranya berasal beberapa proyek yang digagas oleh pemerintah dan perusahaan BUMN.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan pencapaian ini diraih melalui transformasi bisnis yang dilakukan, dengan menghadirkan strategi dan inovasi khusus, termasuk dengan fokus terlibat dalam beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh Pemerintah dan BUMN.

Proyek itu mulai dari jalan tol hingga rumah sakit. Hal ini juga merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung penguatan sektor industri di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Asal tahu saja, indeks LQ45 adalah indeks pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu di antaranya termasuk dalam 60 perusahaan teratas dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam 12 bulan terakhir, nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.

Selain itu, emiten tersebut telah tercatat di BEI selama minimal 3 bulan, memiliki kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, dan nilai transaksi yang tinggi, serta mengalami penambahan bobot free float (saham publik) menjadi 100% yang sebelumnya hanya 60% dalam porsi penilaian. Indeks LQ45 dihitung setiap 6 bulan oleh Divisi Riset BEI.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular