
Rapor Saham 8 Bank Milik Crazy Rich RI, Siapa Jawara di Juni?

Apabila menilik tabel di atas, saham BINA yang dikuasai bos besar Indofood Anthoni Salim menjadi yang paling 'terbang' dalam sebulan terakhir, yakni mencapai 223,19%. Bahkan, saham ini sempat melaju kencang di zona hijau selama 10 hari beruntun, yakni pada 11-24 Juni.
Di posisi kedua ada saham bank besutan pengusaha Chairul Tanjung, BBHI, yang dalam sebulan belakangan melonjak setinggi 144,70%. Mirip dengan saham BINA, saham BBHI juga sempat mencatatkan reli penguatan selama 5 hari beruntun dalam 30 hari terakhir, yakni pada 7-11 Juni.
Kenaikan kedua saham tersebut tak lepas dari kedua taipan yang siap menyuntikkan dana ke kedua emiten tersebut melalui mekanismerights issue.
Tercatat BBHI berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.498.501.696 saham baru atau sebesar 179,20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nominal Rp 100/saham dengan harga penebusan yang sama.
PT Mega Corpora selaku pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 73,71% akan mengambil bagian seluruh HMETD yang menjadi haknya dan siap menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi HMETD kali ini.
Adapun tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler adalah di tanggal 8 Juli 2021 sedangkan periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD dimulai dari tanggal 14 Juli hingga 21 Juli 2021 dengan penjatahan saham baru paling lambat di tanggal 26 Juli 2021.
Sementara, BINA juga berencana melakukan aksi korporasi yang serupa yang mana BINA akan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan disetujuinya rights issue ini, Anthony Salim, selakuultimate shareholderberpeluang menambah porsi kepemilikan sahamnya pada Bank Ina.
Di posisi ketiga ada saham BABP yang terkerek 43,75% dalam sebulan terakhir. Pada perdagangan Rabu (30/6) kemarin, saham BABP ditutup naik 0,73% ke Rp 276/saham.
Sentimen yang ikut mendorong saham BABP akhir-akhir ini ialah kabar bank yang telah resmi mendapatkan lisensi digital onboarding dari OJK.
Lisensi ini memungkinkan MNC Bank untuk sepenuhnya mendigitalisasi pembukaan rekening simpanan (digital onboarding) dan mendigitalisasi layanan perbankannya dengan sebutan Motion Banking by MNC Bank. Pada April lalu, Bank MNC memang sudah mengajukan izin digital onboarding untuk aplikasi Motion kepada OJK.
Selain itu, menguatnya saham BBHI, BINA, dan BABP akhir-akhir ini akibat tersengat oleh sentimen akan segera dirilisnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) mengenai bank digital pada pertengahan tahun ini.
"Saat ini OJK tengah dalam proses penyusunan POJK Bank Umum yang mengakomodasi terbentuknya bank digital, baik itu bank digital by analog atau bank konvensional yang memberikan layanan digital, ataupun entitas yang terlahir sebagai bank digital (full digital bank). RPOJKBank Umum ini diperkirakan akan terbit pertengahan tahun 2021," terang Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
