Saham Bank Salim 'Ngamuk' Lagi, Saat FREN Diobral Investor

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
30 June 2021 16:47
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pengelola restoran chinese food The Duck King, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK), dan bank yang dikendalikan oleh bos Indofood Anthony Salim, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), bertengger di jajaran top gainers pada sesi II perdagangan Rabu (30/6/2021).

Sementara, dua saham emiten telekomunikasi, PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) dan emiten Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom (FREN), menjadi saham paling 'boncos' kali ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan hari ini. IHSG naik 0,61% ke posisi 5.985,489 pada penutupan sesi II perdagangan Rabu (30/6).

Menurut data BEI, ada 253 saham menguat, 240 saham turun dan 145 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,67 triliun dan volume perdagangan mencapai 25,89 miliar saham.

Kendati IHSG menguat, investor asing pasar saham 'cabut' dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 422,75 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 49,57 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (30/6).

Top Gainers

  1. Jaya Bersama Indo (DUCK), saham +16,22%, ke Rp 129, transaksi Rp 23,1 M

  2. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), +14,41%, ke Rp 1.945, transaksi Rp 453,2 M

  3. Bank Ina Perdana (BINA), +11,72%, ke Rp 5.575, transaksi Rp 84,8 M

  4. Surya Citra Media (SCMA), +6,47%, ke Rp 1.810, transaksi Rp 99,7 M

  5. Bank Syariah Indonesia (BRIS), +5,02%, ke Rp 2.300, transaksi Rp 691,6 M

Top Losers

  1. Diagnos Laboratorium Utama (DGNS), saham -6,67%, ke Rp 1.260, transaksi Rp 46,2 M

  2. Wismilak Inti Makmur (WIIM), -6,45%, ke Rp 580, transaksi Rp 28,7 M

  3. Jasnita Telekomindo (JAST), -6,30%, ke Rp 119, transaksi Rp 9,4 M

  4. Smartfren Telecom (FREN), -4,07%, ke Rp 118, transaksi Rp 153,4 M

  5. Pakuwon Jati (PWON), -2,22%, ke Rp 440, transaksi Rp 21,8 M

Menurut daftar di atas, saham DUCK melonjak 16,22% ke Rp 129/saham. Sebenarnya, saham ini sempat menjadi top gainers dengan melejit 13,51% pada penutupan sesi I Selasa (29/6) kemarin, tetapi pada penutupan saham ini malah kembali stagnan.

Sebelumnya, saham emiten yang melantai pada Oktober 2018 ini sudah ambles 12 hari beruntun, atau sejak 11-28 Juni.

Dalam sepekan, saham ini anjlok 5,15%, sementara dalam sebulan 'terjun' 31,02%.

Selain saham DUCK, saham BINA juga melesat 11,72%, setelah mengalami koreksi selama 3 hari beruntun. Sebelum koreksi tersebut, saham ini berhasil melaju kencang di zona hijau selama 10 hari beruntun, yakni selama 11-24 Juni.

Kabar terbaru, BINA berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue. Dalam rights issue tersebut, BINA akan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dengan disetujuinya rights issue ini, Anthony Salim, selaku ultimate shareholder berpeluang menambah porsi kepemilikan sahamnya pada Bank Ina.

Berbeda, saham JAST ambles 6,30% ke Rp 119/saham. Ini adalah kali keempat secara beruntun saham ini anjlok melebihi 6%. Tampaknya, para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah pada Kamis (24/6) pekan lalu saham JAST melonjak 34,48%.

Saham emiten halo-halo lainnya, FREN, juga merosot 4,07% ke Rp 118/saham, setelah kemarin naik 1,65%. Sebelum ini, saham FREN sempat mencatatkan reli penguatan selama 8 hari beruntun (14-23 Juni), lalu diikuti dengan koreksi selama 3 hari perdagangan berturut-turut (24-28 Juni).

Dalam sepekan saham FREN ambles 11,94%, sementara dalam sebulan melesat 35,63%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular