
Siap-Siap PPKM Darurat, Rupiah KO ke Level Terlemah 2 Bulan!

Pengetatan PPKM tentunya berisko menghambat laju pemulihan ekonomi Indonesia yang terlihat cukup kuat di kuartal II-2021. Sektor menufaktur kembali menunjukkan kenaikan di bulan Mei naik ke 55,3 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Terus meningkatnya ekspansi sektor manufaktur tentunya menjadi kabar bagus bagi Indonesia, dan memperkuat optimisme akan lepas dari resesi di kuartal II-2021. Sektor manufaktur sendiri berkontribusi sekitar 20% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Data lain menunjukkan konsumen semakin percaya diri melihat perekonomian saat ini dan beberapa bulan ke depan. Ini terlihat dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Bank Indonesia (BI) melaporkan IKK periode Mei 2021 sebesar 104,4. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 101,5.
Konsumen yang semakin pede, menjadi indikasi peningkatan konsumsi, yang semakin menguatkan ekspektasi Indonesia lepas dari resesi di kuartal ini. Apalagi BI juga melaporkan penjualan ritel akhirnya mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya setelah mengalami kontraksi selama 16 bulan beruntun.
BI melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 berada di 220,4. Naik 17,3% MtM dan 15,6% YoY.
April merupakan awal kuartal II-2021, sehingga ekspektasi Indonesia lepas dari resesi semakin kuat.
Namun, dengan diperketatnya PPKM, tentunya ada risiko penurunan IKK di bulan Juni. Jika konsumen tidak lagi percaya diri, maka belanja konsumen berisiko mengalami tekanan. Selain itu, Sektor manufaktur juga berisiko mengendurkan ekspansi yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
