Siap-Siap PPKM Darurat, Rupiah KO ke Level Terlemah 2 Bulan!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 June 2021 15:40
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menguatnya kabar penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat membuat rupiah tak mampu bangkit perdagangan Selasa (29/6/2021). Mata Uang Garuda melemah lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga nyaris menyentuh Rp 14.500/US$ di pasar spot.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.440/US$. Setelahnya rupiah melemah hingga 0,35% ke Rp 14.490/US$. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 28 April lalu.

Di penutupan perdagangan, rupiah berada di level Rp 14.480/US$, rupiah melemah 0,28%.

Isu PPKM yang akan diperketat sebenarnya sudah muncul sejak awal pekan kemarin. Hal tersebut diperkuat oleh salah satu sumber dari internal Pemerintah, yang mengiyakan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memberlakukan PPKM Darurat.

"Iya," ujar sumber di internal pemerintah saat dikonfirmasi soal penetapan PPKM Darurat yang bakal ditempuh Jokowi.

"Berlaku 1 Juli, tunggu pengumuman saja," tegas sumber tersebut lebih jauh.

Sebelumnya, Dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Senin (28/6/2021), Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito mengungkapkan memaparkan strategi penguatan manajemen implementasi lapangan PPKM berbasis mikro. Ia meminta jajaran di lapangan melakukan pembubaran kerumunan dengan tegas hingga meniadakan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Ganip menyebutkan akan ada perubahan-perubahan terhadap Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021. Pembatasan-pembatasan ini, menurut dia, dilakukan untuk bisa mengendalikan supaya Covid-19 ini tidak semakin menyebar.

Ganip mencontohkan, untuk daerah zona merah dan oranye, work from home (WFH) & work from office (WFO) akan diberlakukan 75% & 25%. Kemudian mal hanya boleh beroperasi sampai pukul 17.00 WIB, dibandingkan saat ini yang bisa beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.

Sementara restoran masih bisa buka sampai pukul 20.00 WIB tetapi hanya diizinkan untuk take away.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Laju Pemulihan Ekonomi Indonesia Berisiko Terhambat

Pengetatan PPKM tentunya berisko menghambat laju pemulihan ekonomi Indonesia yang terlihat cukup kuat di kuartal II-2021. Sektor menufaktur kembali menunjukkan kenaikan di bulan Mei naik ke 55,3 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.

Terus meningkatnya ekspansi sektor manufaktur tentunya menjadi kabar bagus bagi Indonesia, dan memperkuat optimisme akan lepas dari resesi di kuartal II-2021. Sektor manufaktur sendiri berkontribusi sekitar 20% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Data lain menunjukkan konsumen semakin percaya diri melihat perekonomian saat ini dan beberapa bulan ke depan. Ini terlihat dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Bank Indonesia (BI) melaporkan IKK periode Mei 2021 sebesar 104,4. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 101,5.

Konsumen yang semakin pede, menjadi indikasi peningkatan konsumsi, yang semakin menguatkan ekspektasi Indonesia lepas dari resesi di kuartal ini. Apalagi BI juga melaporkan penjualan ritel akhirnya mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya setelah mengalami kontraksi selama 16 bulan beruntun.

BI melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 berada di 220,4. Naik 17,3% MtM dan 15,6% YoY.

April merupakan awal kuartal II-2021, sehingga ekspektasi Indonesia lepas dari resesi semakin kuat.

Namun, dengan diperketatnya PPKM, tentunya ada risiko penurunan IKK di bulan Juni. Jika konsumen tidak lagi percaya diri, maka belanja konsumen berisiko mengalami tekanan. Selain itu, Sektor manufaktur juga berisiko mengendurkan ekspansi yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular