Halo RI! Singapura Terobsesi jadi Penguasa e-Commerce ASEAN

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
28 June 2021 17:30
ecommerce
Foto: Desain : Freepik.com

Terlepas dari tantangan pandemi, penggunaan internet di seluruh Asia Tenggara terus melonjak.

Sekitar 40 juta pengguna baru terhubung dengan internet pada tahun lalu, menurut laporan e-commerce di Asia Tenggara oleh Google, Temasek dan konsultan global Bain & Company.

Pandemi telah membawa "semburan adopsi digital permanen dan besar-besaran," mengutip laporan itu.

Sekitar 36% - atau lebih dari 1 dari 3 konsumen layanan digital - baru mengenal layanan online. Di antara mereka, 90% berniat untuk terus menggunakan layanan ini bahkan setelah pandemi berakhir, dikatakan dalam laporan yang sama.

Agar Singapura dapat memanfaatkan tren ini, beberapa faktor perlu disatukan demi mendorong pertumbuhan, kata Selena Ling, kepala ekonom di OCBC Bank Singapura.

"Anda harus memiliki populasi yang cukup paham internet, penetrasi seluler yang tinggi (dan) konektivitas internet yang baik dan terjangkau," katanya.

Banyaknya penawaran baik dari segi barang maupun jasa yang beragam juga penting, tambahnya.

Sebagai bagian dari strategi e-commerce Singapura, pemerintah berencana untuk meluncurkan dua jaringan 5G yang menjangkau seluruh wilayah pada tahun 2025.

Jaringan tersebut akan "membentuk tulang punggung" ekonomi digital Singapura dan meningkatkan kapasitas infrastruktur untuk mengelola pesanan penjualan online besar secara internasional, menurut Kementerian Perdagangan dan Industri.

"Pemerintah Singapura telah memulai transformasi ini dengan menerapkan strategi "negara pintar", kata Ling dari OCBC.

"Tiga pilar utama negara pintar (adalah) tidak hanya ekonomi digital dan pemerintahan digital saja - melainkan juga masyarakat digital. Jadi, itu semua persyaratan harus tercakup untuk memiliki strategi e-commerce yang sukses, "jelasnya.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular