Halo RI! Singapura Terobsesi jadi Penguasa e-Commerce ASEAN

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
28 June 2021 17:30
Singapura
Foto: Singapura (AP/Yong Teck Lim)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi yang terjadi sejak awal tahun lalu berhasil membentuk perilaku baru cara konsumen berbelanja di seluruh dunia. Saat ini semakin banyak orang di kawasan Asia yang berbelanja secara daring (online).

Peluang tersebut membuat Singapura ingin menjadi pusat e-commerce terkemuka di Asia - meskipun masih terdapat banyak tantangan kedepannya.

Selain perubahan perilaku konsumen di Asia secara umum, ekonomi digital Asia Tenggara yang mengalami pertumbuhan signifikan juga menjadi salah satu alasan dalam mewujudkan ambisi negeri singa tersebut.

Country Director di Google Singapura Ben King mengatakan "E-commerce di Asia Tenggara - melonjak. Tetapi yang membedakan Singapura (dengan negara lain) adalah kebijakan dan inisiatifnya membantu menumbuhkan lingkungan (yang positif) bagi industri digital dan ekonomi digital untuk berkembang.

"Namun, Singapura menghadapi kekurangan tenaga kerja dan talenta digital yang terampil - aspek yang sangat penting untuk mewujudkan ambisinya menjadi pemain e-commerce global," ujar Ben kepada CNBC Internasional.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Singapura bermitra dengan Google di bawah inisiatif Skills Ignition SG, akan memberikan pelatihan pekerjaan bagi mereka yang mencari karier di industri digital.

"Satu tantangan yang kami lihat dalam mewujudkan visi Singapura untuk benar-benar menjadi pusat e-commerce regional yang jauh lebih bernilai dan jauh lebih maju adalah pengembangan bakat," kata King.

"Masalah yang kami lihat tidak hanya terkait dengan pekerjaan (yang ditawarkan) - melainkan pula keterampilan (yang tersedia). Ada kebutuhan mendesak untuk membantu tenaga kerja membangun keterampilan digital untuk mengambil pekerjaan ini."

Raksasa teknologi A.S. itu juga fokus membantu melatih kembali orang-orang yang terkena dampak pandemi.

King mengatakan bahwa program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pekerja yang terdampak Covid secara real time dengan menyediakan program pelatihan enam hingga sembilan bulan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan dan tertarik berkarir di industri digital.

"Apa yang kami coba lakukan adalah mengembangkan keterampilan yang kami pikir akan menjadi sangat penting untuk pengembangan dan evolusi e-commerce di seluruh regional (Asia Tenggara)." Ujar King.

Terlepas dari tantangan pandemi, penggunaan internet di seluruh Asia Tenggara terus melonjak.

Sekitar 40 juta pengguna baru terhubung dengan internet pada tahun lalu, menurut laporan e-commerce di Asia Tenggara oleh Google, Temasek dan konsultan global Bain & Company.

Pandemi telah membawa "semburan adopsi digital permanen dan besar-besaran," mengutip laporan itu.

Sekitar 36% - atau lebih dari 1 dari 3 konsumen layanan digital - baru mengenal layanan online. Di antara mereka, 90% berniat untuk terus menggunakan layanan ini bahkan setelah pandemi berakhir, dikatakan dalam laporan yang sama.

Agar Singapura dapat memanfaatkan tren ini, beberapa faktor perlu disatukan demi mendorong pertumbuhan, kata Selena Ling, kepala ekonom di OCBC Bank Singapura.

"Anda harus memiliki populasi yang cukup paham internet, penetrasi seluler yang tinggi (dan) konektivitas internet yang baik dan terjangkau," katanya.

Banyaknya penawaran baik dari segi barang maupun jasa yang beragam juga penting, tambahnya.

Sebagai bagian dari strategi e-commerce Singapura, pemerintah berencana untuk meluncurkan dua jaringan 5G yang menjangkau seluruh wilayah pada tahun 2025.

Jaringan tersebut akan "membentuk tulang punggung" ekonomi digital Singapura dan meningkatkan kapasitas infrastruktur untuk mengelola pesanan penjualan online besar secara internasional, menurut Kementerian Perdagangan dan Industri.

"Pemerintah Singapura telah memulai transformasi ini dengan menerapkan strategi "negara pintar", kata Ling dari OCBC.

"Tiga pilar utama negara pintar (adalah) tidak hanya ekonomi digital dan pemerintahan digital saja - melainkan juga masyarakat digital. Jadi, itu semua persyaratan harus tercakup untuk memiliki strategi e-commerce yang sukses, "jelasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Induk Shopee Rugi Besar, Baru 3 Bulan Rugi Rp 10,66 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular