
Harga Emas Galau, Kayaknya Bisa Sampai Weekend Deh...

Oleh karena itu, Kashkari menilai tekanan inflasi yang dialami AS hanya bersifat sementara. Cuma transisi (transitory) dari periode krisis ke pemulihan.
"Jika 7, 8, atau 10 juta rakyat AS yang saat ini belum bekerja tidak akan kembali bekerja, maka saya akan khawatir terhadap laju inflasi. Namun saya yakin mereka akan kembali," tegas Kashkari.
Percepatan laju inflasi yang dipandang hanya sementara membuat Komite Pembuat Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) masih nyaman untuk menerapkan kebijakan moneter ultra-longgar seperti yang berlaku sekarang. Suku bunga acuan rendah mendekati 0%, plus penggelontoran likuiditas melalui pembelian surat berharga (quantitative easing) senilai US$ 120 miliar per bulan.
Situasi ini tidak menguntungkan buat dolar AS. Suku bunga rendah akan membuat imbalan berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS menjadi ikut rendah. Sedangkan quantitative easing menyebabkan pasokan dolar AS melimpah sehingga 'harganya' turun.
Apabila ini yang terjadi, maka harga emas bakal diuntungkan. Namun ingat, data ketenagakerjaan AS baru dirilis akhir pekan ini. So sembari menunggu akhir pekan, harga emas sepertinya masih akan gamang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)