
Awas! Tipu-tipu Pasar Modal Mulai Merajalela

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal Tanah Air diramaikan dengan makin merajalelanya penipuan via media sosial dan aplikasi chat Telegram yang mengatasnamakan lembaga self regulatory organization (SRO) pasar modal, yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Sebab itu, tiga SRO yakni KSEI, KPEI, dan Bursa Efek Indonesia (BEI), mendorong imbauan kepada masyarakat investor agar berhati-hati dan waspada terhadap tersebut.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan, Komunikasi dan Edukasi KSEI, Rasmi M. Ramyakim menegaskan, KSEI tidak memiliki akun media sosial Telegram maupun media sosial lainnya seperti WhatsApp dan Line.
Akun media sosial resmi KSEI adalah Instagram: @ksei.official, Twitter: @OfficialKSEI, Facebook: KSEI serta akun YouTube: Kustodian Sentral Efek Indonesia.
KSEI, selaku lembaga penyimpanan dan penyelesaian di pasar modal Indonesia tidak berwenang untuk melakukan pengelolaan investasi termasuk tidak berwenang melakukan pengumpulan uang masyarakat/investor untuk diinvestasikan pada jenis investasi apapun, tidak berwenang menawarkan segala jenis investasi kepada masyarakat/investor serta tidak berwenang memberikan jaminan imbal hasil atas investasi yang ditawarkan.
"KSEI tidak bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang dirugikan berkaitan dengan hal tersebut," katanya, dalam keterangan resmi, yang disampaikan juga oleh manajemen BEI kepada pers, dikutip Sabtu (26/6).
Rasmi menambahkan, KSEI akan mengambil langkah hukum terkait penyalahgunaan dan pencatutan nama KSEI beserta Manajemen kepada pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat menyebabkan kerugian di masyarakat/investor.
Untuk menghindari risiko atas hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, masyarakat diminta untuk menyampaikan laporkan dan/atau konfirmasi kepada KSEI ika terdapat pihak yang mengatasnamakan KSEI beserta Manajemen, melalui akun media sosial resmi KSEI seperti yang tercantum.
Sementara itu, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) juga menyampaikan, perusahaan menerima laporan adanya modus penipuan berkedok investasi yang mengatasnamakan KPEI.
Berkenaan dengan itu, manajemen menegaskan, KPEI tidak memiliki grup WhatsApp, Telegram, Line, maupun media sosial lain yang diperuntukkan untuk menawarkan segala jenis investasi kepada masyarakat.
"KPEI tidak bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang dirugikan berkaitan dengan hal tersebut," tulis KPEI dalam siaran persnya.
KPEI akan mempertimbangkan langkah hukum atas penyalahgunaan nama KPEI untuk kegiatan yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Untuk menghindari risiko atas hal - hal yang tidak diinginkan, dapat mengkonfirmasikannya terlebih dahulu kepada Sekretaris Perusahaan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.5, Jl. Jend. Sudirman Jakarta.
Sebelumnya, sejumlah media ekonomi termasuk CNBC juga dicatut namanya oleh para oknum tak bertanggung jawab.
Ada sejumlah pihak yang tak bertanggungjawab yang menggunakan nama CNBC Indonesia untuk ajakan investasi yang disinyalir tak berizin alias bodong. Ajakan investasi itu dilakukan melalui media sosial dan grup chat interaktif seperti Telegram.
Salah satu grup dengan member lebih dari 26 ribu subscriber, menjanjikan investasi dengan mudah dan memberi iming-iming menggiurkan dimulai dari investasi Rp 5 juta.
Admin grup tersebut menyatakan bagi yang tertarik menitipkan uangnya, bermodal Rp 5 juta akan memperoleh profit alias keuntungan 50%. Bahkan, berdasarkan informasi yang disebarkan, bagi yang investasi hari ini sebesar Rp 5 juta maka akan mengantongi profit 50%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Investor! Penipuan Pasar Saham Mulai Merajalela
