Transaksi Saham kok Sepi Banget, Investor pada 'Parno'?

tahir saleh, CNBC Indonesia
25 June 2021 13:25
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor pasar modal dinilai mulai waswas dengan tingginya kasus Covid-19 di Tanah Air sehingga berimbas pada aktivitas perdagangan yang mulai meredup dibandingkan dengan awal tahun.

Meski demikian, analis meyakini tren rendahnya transaksi saham akan pulih lagi dengan. Pemulihan ini lantaran adanya upaya pencegahan dan vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercipta herd immunity alias kekebalan komunal pada Agustus mendatang.

"Tahun ini memang lebih sepi dari tahun lalu [nilai transaksi harian di Bursa]," kata Wawan Hendrayana, Head of Investment Research PT Infovesta Utama, kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/6/2021).

"[Sepinya transaksi] mengingat sejak awal tahun hingga saat ini IHSG [Indeks Harga saham Gabungan] cenderung terkoreksi terkait pemulihan pertumbuhan ekonomi yang terhadang lambatnya vaksinasi, dan terutama sebulan terakhir kasus Covid meningkat lagi," jelas Wawan.

Dia menilai, investor retail yang tahun lalu semangat trading mungkin banyak yang terjebak di saham tertentu alias nyangkut.

"Ya [ada ketakutan investor], naiknya jumlah penderita Covid pasti mengarah ke pembatasan aktifitas masyarakat, berdampak ke ekonomi," jelasnya.

Dia menegaskan ada optimisme dengan adanya upaya pemerintah menurunkan angka kasus dan peningkatan kekebalan komunal.

"[Ini akan berlanjut] sampai sentimen kesehatan membaik, kita sudah melihat seperti apa ketika market optimis pada akhir tahun lalu," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus baru virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali bertambah 20.575 orang, Kamis (24/6/2021). Ini merupakan rekor tertinggi dalam penambahan kasus baru dalam satu hari sejak pandemi melanda Indonesia.

Jumlah kasus baru tersebut membuat akumulasi kasus positif menjadi 2,053 juta orang.

Adapun IHSG kembali ambles pada perdagangan Kamis kemarin (24/6) setelah ditutup turun 0,37% ke posisi 6.012,056 pada penutupan sesi II.

Menurut data BEI, ada 199 saham naik, 294 saham merosot dan 145 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,35 triliun dan volume perdagangan mencapai 19,05 miliar saham. Nilai transaksi itu rendah dibanding sebelum-sebelumnya yang sempat di atas Rp 15 triliun dan bahkan sempat Rp 24 triliun sehari.

Pada sesi I, Jumat ini (25/6), IHSG ditutup dengan apresiasi 0,74% ke level 6.056,79. Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 5,5 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 85 miliar di pasar reguler. Tercatat 245 saham naik, 229 terkoreksi, sisanya 152 stagnan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular