Goks! Sempat Tumbang, Saham KAEF-IRRA cs Bangkit Lagi

Putra, CNBC Indonesia
25 June 2021 10:19
Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac kepada tenaga medis di Rumah Sakit Siloam, Jakarta (14/1/2021). Vaksinasi tahap awal akan menargetkan 1,48 juta Nakes yang di jadwalkan berlangsung Januari 2021. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Kepada Tenaga Kesehatan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham-saham farmasi serta sektor pendukungnya kembali melesat pada perdagangan akhir pekan Jumat (25/6/2021) di tengah tingginya kasus Covid-19.

Sebelumnya saham farmasi sempat melesat akibat sentimen positif izin terapi corona Ivermectin yang memperoleh izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

Data perdagangan mencatat, dari 8 saham farmasi raksasa dengan likuiditas perdagangan yang mumpuni seluruhnya ditransaksikan di zona hijau.

Simak gerak saham farmasi pada perdagangan hari ini, mengacu data BEI awal sesi I:

Tercatat apresiasi dipimpin oleh duo saham farmasi Pelat Merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) yang masing-masing melesat 8,55% dan 8,39% ke level harga Rp 2.920/unit dan Rp 1.745/unit.

Selain kedua saham tersebut terpantau saham-saham farmasi lain juga terbang seperti distributor jarum suntik PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dan anak usaha KAEF PT Phapros Tbk (PEHA) yang melesat kencang masing-masing 8,39% dan 5,65%.

Selain itu saham farmasi dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga sukses melesat 1,46% ke level harga Rp 1.390/unit.

Kementerian Kesehatan melaporkan, total pasien positif corona di Indonesia per 24 Juni 2021 berjumlah 2.053.995 orang. Bertambah 20.574 orang dari hari sebelumnya, rekor tertinggi penambahan kasus harian sejak kasus perdana diumumkan pada awal Maret 2020.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 12.007 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 6.314 orang saban harinya.

Mudik lebaran dan kehadiran virus corona varian baru membuat penyebaran menjadi lebih cepat dan luas. Sistem pelayanan kesehatan nasional pun semakin kewalahan.

Beban sistem pelayanan kesehatan tercermin dari angka kasus aktif. Per 24 Juni 2021, jumlah kasus aktif adalah 171.542 orang. Bertambah 11.018 orang dari hari sebelumnya, juga rekor tertinggi sejak virus corona mewabah di Ibu Pertiwi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ivermectin Lagi Diuji, Saham INAF-KAEF-IRRA cs Ngamuk!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular