Proyeksi Broker

Digencet Kabar Wall Street-Rekor Corona, IHSG Bisa Loyo Lagi!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 June 2021 08:55
Warga menjalani test antigen untuk mendeteksi Covid-19 di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta, Selasa (8/6). Satu RT di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, yakni RT 11, menerapkan lockdown atau penguncian wilayah sementara usai 22 warga dinyatakan positif covid-19.kasus aktif Covid-19 di wilayah RT 11/09 tersebut berasal dari klaster keluarga, namun ada kemungkinan besar juga berasal dari klaster kerumunan mengingat di wilayah tersebut terdapat taman yang digunakan oleh para warga secara bebas dalam beraktivitas. Dalam menangani kasus aktif Covid-19 di wilayah tersebut, pihaknya tak hanya menerapkan mikro-lockdown. Namun juga turut mendistribusikan bantuan-bantuan terhadap warga yang terdampak agar dapat melewati masa pandemi Covid-19. Puluhan warga yang positif itu kini menjalani isolasi di berbagai tempat. Bagi yang bergejala, dibawa ke rumah sakit, sisanya menjalani isolasi di Wisma Atlet dan rumah masing-masing.a (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Warga menjalani test antigen untuk mendeteksi Covid-19 di pemukiman yang menerapkan lockdown mikro di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta, Selasa (8/6/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik pada perdagangan Kamis ini (24/6) diproyeksikan akan melanjutkan pelemahan. Kejatuhan indeks Dow Jones di bursa Wall Street AS dan kembali naiknya kasus Covid-19 di Tanah Air menjadi kekhawatiran investor dan pelaku pasar.

Pada Rabu kemarin (23/6/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,88% ke level 6.034,54 poin dengan nilai transaksi Rp 11,82 triliun. Pelaku pasar asing mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 432,80 miliar.

Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, pada Kamis ini IHSG diperkirakan akan kembali diterpa aksi jual.

Hal tersebut terjadi seiring dengan jatuhnya Indeks Dow Jones (DJIA) di Wall Street sebesar -0.21% di tengah depresiasi rupiah serta kembali naiknya korban Covid di RI ke level tertinggi baru.

Rabu kemarin, jumlah orang yang terinfeksi dalam sehari mencapai rekor dengan penambahan 15.308 orang, sehingga, akumulasi positif Covid-19 saat ini lebih dari 2 juta kasus atau sebanyak 2.033.421 kasus.

Edwin melanjutkan, IHSG juga akan melemah seiring dengan peluang akan terjadinya kenaikan harga-harga menyusul naiknya harga minyak mentah WTI ke level tertinggi selama 2,5 tahun terakhir sejak akhir tahun 2018 menyusul terjadinya pengetatan supply minyak.

"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 5.992 - 6.084," kata Edwin, Kamis (24/6/2021).

Sementara itu, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengungkapkan, IHSG hingga saat ini masih sangat dipengaruhi oleh sisi perlambatan perekonomian yang masih terus menggelayuti sektor riil sehingga kinerja emiten yang disinyalir belum akan dapat membaik dengan cepat.

Selain itu, ditambah lagi, dengan minimnya sentimen serta belum kunjung adanya capital inflow yang melaju signifikan masuk ke pasar modal, sehingga rentang konsolidasi belum akan ditinggalkan oleh IHSG.

"Potensi penurunan terlihat lebih besar dibanding keinginan naik, IHSG berpotensi melemah," kata William.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular