
Holding Ultra Mikro, Ekosistem Nasabah BBRI Tembus 160 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melaksanakan rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ataurights issuedan rencana penyetoran saham dalam bentuk selain uang (Inbreng) oleh Negara Republik Indonesia selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) perseroan
Dengan dua aksi korporasi ini, maka BBRI akan menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebagai bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro.
Selanjutnya,BBRI bersama-sama dengan Pegadaian dan PNM akan mengembangkan bisnis melalui pemberian jasa keuangan di segmen ultra mikro sehingga akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perseroan.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi yang dipublikasikan Selasa ini (15/6), manajemen BBRI menyatakan pemerintah bermaksud membentuk Holding Ultra Mikro dengan BBRI sebagai induk dari Pegadaian dan PNM.
Sehubungan dengan itu,BBRI merencanakan Penambahan Modal HMETD dengan keterlibatan Pemerintah di dalamnya melalui HMETD dalam bentuk non tunai.
Berkaitan proses tersebut, Pemerintah akan menyetorkan seluruh saham Seri B miliknya (Inbreng") kepada BBRI dalam Pegadaian dan PNM.Rencana PMHMETD atau rights issue BBRI dan rencana Inbreng, selanjutnya, secara bersama-sama disebut rencana transaksi.
Perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50, atau mewakili sebanyak-banyaknya 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Manajemen BBRI mengatakan bahwa sinergi-sinergi baru akan diciptakan dari aksi korporasi ini dimana perseroan akan mampu mencapai pertumbuhan kredit yang lebih lagi pasca integrasi ultra mikro ini.
Selanjutnya biaya kredit (cost of credit) akan turun karena perseroan nantinya akan mampu menggabungkan database klien ketiga perusahaan. Biaya operasi juga nantinya akan dapat ditekan karena digitalisasi dan penggabungan kantor.
Terakhir, cost of finance Pegadaian dan PNM akan mampu ditekan karena mempunyai induk perbankan kuat seperti BBRI. Tentunya nanti dengan adanya aksi korporasi ini akan menciptakan sinergi dan nilai tambah bagi BBRI.
Dengan adanya aksi korporasi ini, nasabah BBRI berpotensi untuk melejit. Dari publikasi perseroan per Juni 2021 BBRI memiliki 120 juta nasabah tabungan dan 13 juta nasabah pinjaman. Sedangkan menurut rilis Pegadaian, entitas finansial tersebut memiliki 17 juta nasabah, terakhir PNM memiliki nasabah sebanyak 9 juta orang.
Dengan adanya tambahan nasabah dari Pegadaian dan PNM yang akan dilayani oleh BRI maka total nasabah BRI akan mencapai 159 juta nasabah atau meningkat 19,5%.
Meskipun demikian tentunya ada kemungkinan nasabah BRI, Pegadaian, dan PNM beririsan alias merupakan individu yang sama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham