Ternyata Gak Kebal! IHSG Anjlok 0,88%, Asing Kabur Rp 406 M

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
23 June 2021 15:20
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat menembus level psikologis 6.100 pagi tadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat bergerak naik-turun antara zona hijau dan merah sepanjang hari hingga akhirnya ditutup ambles 0,88% ke 6.034,543 pada perdagangan hari ini, Rabu (23/6/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), 194 saham menguat, 307 saham turun, dan 133 saham stagnan. Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 11,95 triliun dengan volume perdagangan mencapai 24,08 miliar.

Adapun investor asing terpantau menjual bersih (net sell) Rp 406 miliar di pasar reguler dan net sell di pasar tunai dan negosiasi sebesar Rp 21 miliar.

Koreksi ini menghentikan kenaikan pada perdagangan Selasa kemarin, saat IHSG ditutup menguat 1,53% ke 6.087,8 di tengah tingginya kasus Covid-19.

Pada Rabu ini, asing tercatat ramai-ramai melakukan beli bersih di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 62,1 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 40,4 miliar.

Sementara, asing melakukan jual bersih terbesar di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 212,8 miliar dan dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dijual Rp 75,1 miliar.

Sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG masih terkait dengan perkembangan pandemi virus corona. Angka kasus yang masih tinggi membuat investor (dan seluruh rakyat Indonesia) wajib waspada.

Per Selasa (22/6), jumlah pasien positif corona di Indonesia adalah 2.018.113 orang. Angka ini bertambah 13.886 orang (0,68%) dibandingkan sehari sebelumnya. Sudah enam hari beruntun pasien baru bertambah lebih dari 10.000.

Selama 14 hari terakhir, rata-rata penambahan pasien baru adalah 10.628 orang per hari. Melonjak tajam dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 5.938 orang setiap harinya.

Sementara, angka kasus aktif berada di 152.686 orang, bertambah 4.958 dari hari sebelumnya. Angka kasus aktif saat ini berada di posisi tertinggi sejak 1 Maret 2021.

Hal yang patut menjadi perhatian adalah angka kasus aktif yang terus meningkat. Kasus aktif menggambarkan pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun mandiri. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan di suatu negara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular