Analisis Teknikal

Mr. Powell Bikin Pasar Adem, IHSG Bisa ke 6.180 nih?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 June 2021 08:38
Federal Reserve Chairman Jerome Powell testifies during a House Financial Services Committee hearing on
Foto: Jerome Powell (REUTERS/Erin Scott)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat ke atas 6.100 pada Selasa kemarin, sebelum mengakhiri perdagangan dengan penguatan 1,53% di 6.087,842.

IHSG masih mampu melaju kencang meski kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia sedang menanjak bahkan mencetak rekor penambahan tertinggi pada Senin lalu, yakni 14.536.

Guna meredam penyebaran Covid-19, pemerintah mengetatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), meski tidak seketat yang ditakutkan pasar, bahkan sebelumnya sempat muncul dorongan lockdown.

Hal tersebut memberikan sentimen positif, sehingga IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Rabu (23/6/2021). Apalagi kemarin kasus baru dilaporkan sebanyak 13.668 orang, lebih rendah dari hari sebelumnya.

Sementara itu dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali menguat dengan indeks Nasdaq mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Penguatan kiblat bursa saham dunia tersebut dipicu pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell yang menegaskan inflasi yang tinggi hanya sementara, akibat perekonomian yang kembali dibuka, dengan permintaan yang tinggi tetapi masih belum mampu diimbangi dengan supply.

Selain itu, Powell juga mengatakan tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.

"Kami tidak akan menaikkan suku bunga hanya karena kekhawatiran kemungkinan percepatan laju inflasi. Kami akan menunggu lebih banyak bukti mengenai inflasi. Percepatan laju inflasi saat ini belum mencerminkan ekonomi secara keseluruhan, tetapi adalah efek langsung dari reopening," jelas Powell.

Secara teknikal, meski IHSG kemarin sempat ke atas 6.100, tetapi di akhir perdagangan masih tertahan di bawah rerata pergerakan 100 hari (Moving Average 100/MA 100) di kisaran 6.090 hingga 6.100, yang menjadi resisten kuat

Indikator stochastic pada grafik harian berada di wilayah overbought.

jkseGrafik: IHSG Harian 
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Tetapi pada grafik 1 jam masih cukup jauh dari overbought Artinya, masih ada ruang penguatan IHSG, tetapi harus mampu menembus MA 100. Target pengguatan ke 6.135, jika dilewati IHSG berpeluang menguat ke 6.180.

Sementara selama tertahan di bawah MA 100, IHSG berisiko terkoreksi ke 6.040, sebelum menuju level psikologis 6.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular