Analisis Teknikal

Meski Kasus Corona di RI Cetak Rekor, Rupiah Siap Bangkit!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 June 2021 08:53
rupiah
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren pelemahan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) masih berlanjut. Kemarin rupiah melemah 0,38% ke Rp 14.425/US$ sekaligus mencatat pelemahan 6 hari beruntun.

Lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19) memberikan tekanan bagi rupiah dari dalam negeri.

Apalagi, mulai hari ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai diketatkan, dan Covid-19 mencatat rekor penambahan kasus positif per harinya.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa seluruh pusat keramaian seperti mall, pasar, dan pusat perdagangan wajib tutup pukul 20.00 atau jam 8 malam. Begitu juga dengan restoran wajib tutup pukul 8 malam, dengan kapasitas dine in dibatasi maksimal 25%. 

Kasus Covid-19 tidak hanya melonjak, tetapi mencatat rekor penambahan harian. Kemarin jumlah kasus positif Covid-19 dilaporkan bertambah 14.536 orang per hari, terbanyak sepanjang pandemi sejak Maret tahun lalu. Rekor sebelumnya, 14.518 kasus positif per hari, yang tercatat pada 30 Januari lalu.

Meski demikian, kebijakan pengetatan PPKM diharapkan mampu meredam penyebaran Covid-19, walaupun berisiko menghambat laju pemulihan ekonomi. Tetapi setidaknya pemerintah tidak menerapkan kebijakan yang lebih ketat dengan menutup kembali pusat perbelanjaan, atau bahkan lockdown. Hal tersebut bisa jadi sentimen positif yang bisa membawa rupiah bangkit dari tekanan.

Apalagi, dolar AS sedang mengalami koreksi. Indeks dolar AS Senin kemarin merosot 0,35% setelah melesat 1,84% sepanjang pekan lalu. Berbalik arahnya indeks dolar AS tersebut memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat hari ini.

Secara teknikal, rupiah terbukti kembali melemah setelah yang sebelumnya bergerak di atas 3 rerata pergerakan (Moving Average/MA), yakni MA 50 hari, MA 100 hari dan MA 200 hari.

Kini, untuk bisa menguat lebih jauh, rupiah perlu kembali ke bawah MA 50 yang berada di kisaran Rp 14.350/US$. Tetapi selama tertahan di atasnya Mata Uang Garuda berisiko terus melemah.

Sementara itu Stochastic pada grafik harian berbalik naik meski belum mencapai wilayah oversold. Saat ini berada di level 38.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian 
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya, ketika belum mencapai overbought, tekanan bagi rupiah cukup besar.

Resisten terdekat Rp 14.450/US$ yang kemarin sempat disentuh rupiah sebelum memangkas pelemahannya. Jika hari ini ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.500/US$.

Sebaliknya, jika mampu kembali ke bawah 14.400/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.350/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular