
Ada Bilyet Deposito Palsu, BNI Tempuh Jalur Hukum

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memastikan bahwa tidak ada dana yang masuk dari nasabah dalam kasus dugaan pemalsuan bilyet deposito di Kantor Cabang BNI Makassar, Sulawesi Selatan. BNI pun memilih penyelesaian secara hukum untuk mendapatkan titik terang terkait keberadaan dana yang sebelumnya telah dikeluhkan oleh nasabah tersebut.
"Kami telah menerima complain nasabah dan menemukan adanya pemalsuan bilyet deposito BNI yang dipastikan tidak ada dana masuk dalam sistem kami, sehingga kami telah melaporkan kasus tersebut ke penegak hukum," ujar Corporate Secretary BNI Mucharom di Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Dia menegaskan, Manajemen BNI sangat menghormati dan menjunjung tinggi proses hukum yang sedang berjalan. Perusahaan juga berkomitmen untuk selalu menjaga seluruh dana nasabah yang disimpan di BNI.
"Dana nasabah dijamin aman di BNI dan pelayanan di BNI tetap berjalan normal. Kami mengapresiasi nasabah yang tetap setia bertransaksi dengan BNI," ujarnya.
Mucharom juga menghimbau agar nasabah mengaktifkan BNI Mobile Banking, sehingga dapat memeriksa kondisi rekeningnya setiap saat, baik terkait dana masuk maupun dana keluar, serta transaksi-transaksi keuangan lainnya.
"Nasabah berkewajiban menjaga kerahasiaan data pribadi dan fasilitas perbankan yang dimilikinya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan seorang nasabah mengaku uang deposito senilai Rp 20,1 miliar tiba-tiba hilang. Deposito yang dilakukan sejak 2019 tersebut terbagi dalam 4 bilyet yang dikemudian hari diketahui ternyata palsu.
Sejumlah keanehan terjadi dalam deposito tersebut seperti bunga mencapai 8,25% yang jauh lebih tinggi dibandingkan bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan pada saat itu.
Nasabah pun mengaku menerima bunga deposito bodong tersebut selama 2 tahun melalui laporan rekening koran yang dia miliki. Namun, dia tidak mengecek keberadaan deposito tersebut melalui internet banking maupun mobile banking.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Cemerlang, BNI Terus Didorong Go Internasional