Xi Jinping 'Ganas', China Usir 50% Lebih Penambang Bitcoin

Salah satu penambang Alejandro De La Torre mengatakan ia sudah keluar dari China untuk memotong kerugian. Ia mengaku memilih Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

"Kami tidak ingin menghadapi setiap tahun, semacam larangan baru datang di China," kata De La Torre, wakil presiden poolin pertambangan yang berkantor pusat di Hong Kong.

"Jadi kami mencoba mendiversifikasi hashrate penambangan global kami, dan itulah sebabnya kami pindah ke AS dan ke Kanada."

Salah satu fitur terbesar Bitcoin adalah agnostik lokasi. Penambang hanya membutuhkan koneksi internet, tidak seperti industri lain yang harus relatif dekat dengan pengguna akhir mereka.

Namun eksodus ini tidak akan instan. Karena penambang akan membutuhkan waktu untuk memindahkan mesin mereka keluar dari China atau melikuidasi aset mereka dan mendirikan toko di tempat lain.

Penambang dalam skala besar bersaing dalam industri dengan margin rendah, di mana satu-satunya biaya variabel mereka biasanya energi. Mereka diberi insentif untuk bermigrasi ke sumber daya termurah di dunia.

"Setiap host pertambangan Barat yang saya kenal memiliki telepon berdering," kata Carter.

"Penambang atau penambang China yang berdomisili di China mencari ke Asia Tengah, Eropa Timur, AS, dan Eropa Utara."

Salah satu tujuan yang mungkin adalah tetangga sebelah China, Kazakhstan. Tambang batubara negara menyediakan pasokan energi yang murah dan berlimpah.

Ini juga membantu bahwa Kazakhstan memiliki sikap yang lebih longgar tentang bangunan. Di mana ini menjadi pertanda baik bagi para penambang yang perlu membangun instalasi fisik dalam waktu singkat.

Namun AS juga menjadi lokasi banyak dituju. Saat eksodus dari China sedang berlangsung, wilayah Texas, AS dapat mengubah permainan mereka dengan eksodus ini.

Meskipun kurangnya cadangan yang menyebabkan pemadaman selama berhari-hari selama musim dingin lalu, Texas sering memiliki beberapa harga energi terendah di dunia.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Pages

Show All