
Integrasi Ultra Mikro, BRI Gelar RUPSLB 22 Juli

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 22 Juli 2021. RUPSLB ini dilakukan berdasarkan permintaan pemegang saham seri A Dwiwarna.
Berdasarkan pengumuman perusahaan, BBRI merekomendasikan Pemegang Saham untuk hadir dengan memberikan kuasa melalui Fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (eASY KSEI). Fasilitas tersebut merupakan mekanisme pemberian kuasa secara elektronik (e-Proxy) yang tersedia hingga Rabu, 21 Juli 2021.
BBRI juga berencana melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dan rencana penyetoran saham dalam bentuk selain uang (Inbreng) oleh Negara Republik Indonesia selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) perseroan.
Dengan dua aksi korporasi ini, maka BBRI akan menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sebagai bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro.
Selanjutnya, BBRI bersama-sama dengan Pegadaian dan PNM akan mengembangkan bisnis melalui pemberian jasa keuangan di segmen ultra mikro sehingga akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perseroan.
"Penguatan struktur permodalan ini juga diharapkan mendukung kegiatan usaha BBRI ke depan, baik induk maupun secara grup, yang pada akhirnya akan menciptakan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," tulis manajemen BBRI, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/6/2021).
Berdasarkan Keterbukaan Informasi yang dipublikasikan Selasa (15/6), manajemen BBRI menyatakan pemerintah bermaksud membentuk Holding Ultra Mikro dengan BBRI sebagai induk dari Pegadaian dan PNM. Sehubungan dengan itu, BBRI merencanakan Penambahan Modal HMETD dengan keterlibatan Pemerintah di dalamnya melalui HMETD dalam bentuk non tunai.
Berkaitan proses tersebut, Pemerintah akan menyetorkan seluruh saham Seri B miliknya (Inbreng") kepada BBRI dalam Pegadaian dan PNM. Rencana PMHMETD atau rights issue BBRI dan rencana Inbreng, selanjutnya, secara bersama-sama disebut rencana transaksi.
Perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50, atau mewakili sebanyak-banyaknya 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Jumlah maksimal saham ini merupakan perkiraan dan penetapannya akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Harga pelaksanaan rencana PMHMETD akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam Prospektus rencana PMHMETD.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Integrasi Ultra Mikro Dimulai, Ini Keuntungannya Buat UMKM